Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Akan Resmikan Terminal Kijing Pagi Ini

Kompas.com - 09/08/2022, 09:04 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

MEMPAWAH, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi), didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basoeki Hadimoeljono, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dijadwalkan akan meresmikan Terminal Kijing, Mempawah, Kalimantan Barat, Selasa (9/8/2022) pagi.

Pembangunan Terminal Kijing dimulai dari 13 Agustus 2018 dan selesai pada 15 Mei 2022. Rencana pembangunan Terminal Kijing sudah sejak 2015 dengan memulai visibility dan outline desain Deepwater Port yang diikuti oleh rencana induk Pelabuhan Pontianak di tahun 2016.

Di tahun 2017, Pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2017 tentang percepatan pembangunan dan pengoperasian terminal, dan izin lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Baca juga: IPC Mulai Pembangunan Terminal Kijing di Pelabuhan Pontianak

Di tahun 2018, pemerintah menerbitkan izin Pembangunan Terminal, Perencanaan Pembangunan Terminal, serta Perjanjian Konsesi dan Pembangunan dan Pengusahaan Terminal.

Adapun detail tahapan pembangunan Terminal Kijing, antara lain untuk Tahap Inisiasi (2018-2022) dan lanjutan, diikuti tahap I san II . Di tahap inisiasi, kapasitas mencakup Terminal Kontainer 500.000 teus per tahun, 5 juta ton per tahun untuk terminal curah cair, dan 7 juta ton per tahun terminal curah kering. Sementara itu, 500.000 ton per tahun untuk terminal Multipurpose.

Untuk tahap lanjutan, kapasitas terminal Kontainer 950.000 teus per tahun, 8,34 juta ton per tahun untuk terminal curah cair, dan 15 juta ton per tahun terminal curah kering. Sementara itu, 500.000 ton per tahun untuk terminal Multipurpose.

Di Tahap II, pembangunan terminal mencakup kapasitas 1 juta teus per tahun untuk kontainer, 3,48 juta ton per tahun untuk terminal curah cair, dan 500.000 ton per tahun untuk terminal Multipurpose. Adapun total kapasitas mencapai 1,95 teus per tahun untuk terminal kontainer, 12,18 juta untuk terminal curah cair, 15 juta ton per tahun, untuk curah kerjng, dan 1 juta ton per tahun untuk Multipurpose.

Dengan adanya pembangunan Terminal Kijing diharapkan terintegrasi dengan kawasan industri yang dekat dengan kawasan pelabuhan. Terdapat 2.000 hingga 3.000 hektar wilayah di belakang Terminal Kijing yang dapat didedikasikan menjadi area industrial misalnya smelter, dan pabrik pengolahan.

Nantinya, dengan pengoperasian 100 persen Terminal Kijing akan disertai dengan penutupan pelabuhan Pontianak. Namun, penutupan pelabuhan Pontianak apabila sudah terdapat akses jalan untuk kendaraan besar. Penutupan pelabuhan Pontianak perlu dilakukan setelah Terminal Kijing beroperasi, karena dinilai tidak ekonomis apabila terdapat dua pelabuhan utama dalam satu wilayah.

Pada tahapan awal, nantinya diperlukan pelebaran jalan arteri untuk memperlancar distribusi barang. Pada tahapan selanjutnya akan dibangun jalan tol antara Singkawang dan Pontianak untuk meningkatkan efisiensi waktu tempuh dan biaya transportasi dari dan menuju pelabuhan.

Penutupan Pelabuhan Pontianak akan dilanjutkan dengan pembangunan jembatan Kapuas 3 untuk peningkatan integrasi dan konektivitas.

Baca juga: Biaya Logistik Masih Mahal, Pelindo Akan Benahi Pelabuhan Ambon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com