Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Tinggi dari RI, Ekonomi Filipina Tumbuh 7,4 Persen di Kuartal II-2022

Kompas.com - 10/08/2022, 11:15 WIB
Yohana Artha Uly,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

MANILA, KOMPAS.com - Filipina mencatatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 7,4 persen (year on year/yoy) pada kuartal II-2022, berdasarkan laporan Otoritas Statistik Filipina (Philippine Statistics Authority/PSA).

Laju ekonomi Filipina ini jauh lebih tinggi dari Indonesia yang tumbuh 5,44 persen (yoy) di kuartal II-2022. Namun, lebih rendah dibandingkan Vietnam yang tumbuh 7,7 persen (yoy).

Meski demikian, pertumbuhan Filipina sepanjang April-Juni 2022 itu melambat bila dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 8,2 persen (yoy).

Baca juga: Pemerintah Waspadai Pelemahan Ekonomi China

Mengutip Xinhua, Rabu (10/8/2022), ekonomi Filipina tumbuh impresif di antara negara Asia Tenggara berkat kebijakan pelonggaran pembatasan mobilitas Covid-19 yang memungkinkan lebih banyak aktivitas masyarakat dan ekonomi berkembang.

Dalam konferensi pers, Kepala PSA Dennis Mapa mengatakan, kontributor utama pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Filipina pada periode itu adalah perdagangan besar dan eceran, konstruksi, serta transportasi dan pergudangan.

Sementara itu, sektor ekonomi yang kontribusinya cukup signifikan yaitu pertanian, kehutanan, perikanan, serta industri dan jasa, semuanya tumbuh positif pada kuartal II-2022.

Pada sisi permintaan, pengeluaran konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 8,6 persen, konsumsi pemerintah naik 11,1 persen, ekspor barang dan jasa tumbuh 4,3 persen, serta impor barang dan jasa sebesar 13,6 persen.

Baca juga: Jokowi Minta Sri Mulyani Bikin Stress Test APBN Hadapi Gejolak Ekonomi Global

"Pemulihan ekonomi tetap kuat karena peningkatan manajemen risiko," ujar Sekretaris Perencanaan Sosial Ekonomi Filipina, Arsenio Balisacan pada konferensi pers yang sama.

Ia pun mengaitkan kinerja pertumbuhan kuartal II-2022 dengan kebijakan pelonggaran pembatasan pandemi, percepatan peluncuran vaksin, dan pencabutan pembatasan pariwisata.

Menurut Balisacan, angka pertumbuhan sepanjang April-Juni 2022 menempatkan negara itu sebagai ekonomi berkinerja terbaik kedua di kawasan Asia Tenggara, setelah Vietnam. Ia memastikan, Filipina akan mengejar pembukaan pembatasan secara penuh.

"Tujuan keseluruhan (pembukaan aktivitas secara penuh) adalah untuk menghidupkan kembali penciptaan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan," kata dia.

Baca juga: Menjauhi Jurang Resesi Ekonomi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com