Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKN Sebut ASN RI Lebih dari 4,3 Juta, Tapi Jumlah Perempuan Jadi Pimpinan Masih Minim

Kompas.com - 10/08/2022, 16:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Pengembangan Pegawai ASN BKN, Bajoe Loedi Hargono mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 4,3 juta ASN yang merupakan 1,6 persen dari populasi.

Sebesar 92 persen di antaranya adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), sisanya pegawai kontrak yang bekerja di ranah pelayanan publik. Jumlah tersebut ia sampaikan dalam paparannya melalui Good Governance Forum yang berlangsung di Vietnam, Rabu (10/8/2022).

"23 persen PNS bekerja di instansi pusat, sisanya bekerja di pemerintah daerah. 55 persen adalah PNS perempuan, sekitar 45,83 persen adalah laki-laki. Meskipun jumlah pejabat dan pegawai negeri banyak, jumlah perempuan dalam level pimpinan kunci lebih sedikit dibandingkan dengan laki-laki," tuturnya dalam keterangan tertulis.

Baca juga: Pegawai BKN Dilarang Jadi Guru Bimbel Calon ASN dan Sekolah Kedinasan

Lebih lanjut kata Bajoe, tantangan bagi PNS Indonesia adalah bagaimana memanfaatkan kemampuan dan kekuatan generasi Z, Y dengan lebih baik dalam ranah pelayanan publik.

Negara ini kata dia, menghadapi tantangan yang sama dengan Vietnam, dari gelombang revolusioner ilmu pengetahuan dan teknologi, persaingan yang semakin ketat, membutuhkan pengembangan strategi pengembangan pegawai negeri yang tepat.

Dalam kesempatan ini pula, Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN, Suharmen menyampaikan, saat ini, Indonesia tengah melakukan penyesuaian birokrasi dan organisasi struktur pemerintahan yang lebih responsif di era digital.

Baca juga: 35 Persen ASN di RI Kinerjanya Rendah, BKN: Seperti Kayu Mati karena Malas

Untuk itu, kerangka kemitraan strategis dianggap berguna untuk memperluas kerja sama dengan ASEAN Dialogue Partners dan mitra lainnya melalui program-program yang sesuai.

Dalam hal ini, Indonesia menyatakan minatnya pada pengembangan alat pemantauan pengembangan sumber daya manusia di kepegawaian, pemetaan manajemen talenta, pengukuran kinerja dan dukungan teknologi untuk pengaturan pola kerja dari rumah.

Baca juga: ASN Dilarang Bawa Uang Tunai Saat Perjalanan Dinas, Ini Respon BKN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com