Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singapura Merajai PMA, Bahlil: Mungkin Uang Orang Indonesia

Kompas.com - 11/08/2022, 13:58 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan saat ini pertumbuhan investasi asing di Indonesia telah merata dan tidak hanya terpaku pada satu negara saja.

Hal itu berdasarkan data realisasi investasi yang menunjukkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara dari penjuru dunia mulai dari China, Singapura, Korea Selatan, Jepang, Amerika Serikat, hingga negara Uni Eropa, masuk daftar negara yang paling banyak menanamkan modalnya di Indonesia.

"Pertumbuhan pemerataan Foreign Direct Investment (FDI/investasi asing langsung) kita itu merata sekarang," kata Bahlil dikutip dari Antara, Kamis (11/8/2022).

Bahlil mengungkapkan sejak awal pemerintah Indonesia memang tidak pandang bulu dalam menarik investasi asing. Indonesia memberikan karpet merah bagi semua investor, dari negara manapun, untuk berinvestasi selama memenuhi aturan yang ada.

Baca juga: Cegah APBN Jebol, Sri Mulyani Wanti-wanti ke Pertamina

"Bapak Presiden perintahkan kepada kami, tidak pernah mengatakan, 'Mas Bahlil, urus satu negara aja'. Tidak ada. Jadi dibukakan karpet merah semuanya selama mereka memenuhi kaidah norma aturan yang berlaku di kita. Jadi tidak benar itu kalau ada yang mengatakan hanya mengurus satu negara tertentu," katanya.

Bahlil pun mengakui saat ini investasi paling besar tercatat berasal dari Singapura. Namun, menurut dia, hal itu lantaran Singapura adalah hub investasi global sehingga sangat wajar jika investasi paling besar berasal dari negara itu.

"Saya tidak yakin juga itu uang Singapura semua. Sebagian mungkin uang orang Indonesia atau negara-negara lain yang investasi di Indonesia tapi lewat hub-nya Singapura," katanya.

Lebih lanjut, China pun menjadi salah satu negara asal investasi terbesar di Indonesia. Akan tetapi, menurut Bahlil, kondisi tersebut baru terjadi beberapa tahun terakhir karena sebelumnya posisinya diduduki Hong Kong yang juga merupakan hub bisnis.

Baca juga: Berapa Gaji Pasukan Oranye atau PPSU DKI Jakarta?

Di sisi lain investasi AS dan Uni Eropa di Indonesia pun saat ini terus meningkat dan membaik.

Mantan Ketua Umum Hipmi itu mengungkapkan strategi utama untuk bisa menjaga kepercayaan investor asing dalam menanamkan modal di Indonesia, yakni dengan menjamin keberlangsungan investasi mereka di Tanah Air.

"Pertanyaannya apa strategi untuk menjaga iklim ini bisa jalan? Tidak ada cara lain, yang pertama adalah kita harus jamin investasi mereka di Indonesia dengan baik. Apa jaminannya, jangan dipersulit," kata Bahlil Lahadalia.

Bahlil menambahkan kolaborasi dengan pengusaha nasional juga perlu dijalin dengan baik untuk menumbuhkan iklim usaha yang positif.

Baca juga: Kala Jonan Tak Hadir Saat Jokowi Groundbreaking Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan Alasannya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com