Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Ajukan Kredit? Pahami Dulu Kondisi Keuangan Anda

Kompas.com - 11/08/2022, 18:30 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pengelola Informasi Perkreditan atau biro kredit IdScore mengatakan, di tengah kenaikan inflasi, penyaluran kredit di Indonesia malah tumbuh positif.

Namun, adanya potensi kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) bisa menghambat penyaluran kredit di sisa tahun 2022.

Chief Economist Permata Bank Josua Pardede mengatakan, peningkatan inflasi Indonesia dalam tiga sampai empat bulan terakhir cenderung didorong oleh faktor sisi suplai, sejalan dengan gejolak kenaikan harga dan inflasi harga diatur pemerintah.

“Tingkat inflasi yang relatif tinggi ini dikhawatirkan mendorong peningkatan suku bunga BI hingga akhir tahun 2022. Saat kenaikan inflasi di tahun 2013 dan 2018 yang dibarengi dengan kenaikan suku bunga BI pada umumnya direspons dengan kenaikan suku bunga perbankan, baik suku bunga Dana Pihak Ketiga dan suku bunga kredit," kata dia dalam siaran pers, dikutip Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Harga Mi Instan Bakal Naik, Simak Harganya di Tokopedia, Shopee, dan Blibli

"Meskipun kenaikan suku bunga kredit cenderung lebih terbatas. Saat ini suku bunga acuan BI masih berada di level 3,5 persen," imbuh dia.

Di samping itu, Direktur Utama IdScore Yohanes Arts Abimanyu menjelaskan, melihat situasi inflasi dan prediksi kenaikan suku bunga, BI mulai melakukan normalisasi yang mengarah ke pengetatan kebijakan moneter. Kondisi ini akan mempengaruhi penyaluran kredit di semester II tahun 2022

"Standar penyaluran kredit yang lebih ketat diperkirakan terjadi pada jenis kredit modal kerja, kredit konsumsi selain Kredit Pemilikan Rumah (KPR), dan kredit Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM)," tutur dia.

Sementara itu, aspek kebijakan penyaluran kredit yang diperkirakan lebih ketat dibandingkan sebelumnya, misalnya plafon kredit, jangka waktu kredit, premi kredit berisiko, dan agunan.

Pahami kondisi keuangan Anda

Untuk itu, perencana keuangan Aliyah Natasya berpesan, masyarakat perlu lebih bijak menghadapi situasi perekonomian seperti ini.

Baca juga: Mau Beli Rumah Idaman? Yuk Simak Promo KPR BCA, BRI, dan BNI Saat Ini

"Sebaiknya pahami dulu kondisi keuangan Anda sebelum mengajukan kredit. Supaya tidak terjebak dengan bunga kredit yang tinggi, pilih dengan cermat jenis kredit yang diambil sesuai kebutuhan,” kata Aliyah.

"Masyarakat Indonesia, kerap kali mengajukan kredit berdasarkan kebutuhan konsumtif bukan kebutuhan dasar. Alhasil, banyak yang akhirnya terjebak dalam kondisi tidak mampu bayar atau menunggak," sambung dia.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sampai dengan Juni 2022 penyaluran kredit perbankan mencapai angka Rp 6.182 triliun, atau naik 10,66 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan kredit perbankan sepanjang 2022 mampu mencapai 9–11 persen secara tahunan.

Baca juga: Promo KPR BCA Terbaru, Bunga mulai 4,38 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com