Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuota Solar dan Pertalite Menipis, BPH Migas Imbau Pemilik Mobil Beralih ke BBM Nonsubsidi

Kompas.com - 12/08/2022, 08:15 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Saleh Abdurrahman mengimbau masyarakat yang mampu untuk tidak menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar. Hal ini mengingat, kuota BBM Subsidi yang mulai menipis.

“Kita imbau, konsumen roda 4 yang mampu, untuk beralih ke BBM nonsubsidi,” kata Saleh saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Saleh mengatakan penyebab menipisnya kuota BBM subsidi adalah akibat pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Dia bilang, pertumbuhan ekonomi tersebut meningkatkan mobilitas, dan kebutuhan akan energi.

“Sebabnya adalah, ekonomi tumbuh. Aktivitas masyarakat naik dan kebutuhan energi naik. Tidak hanya BBM saja, tapi listrik juga kan,” ujarnya.

Baca juga: Kuota BBM Bersubsidi Menipis, Pertamina: Pengaturan Distribusi Harus Segera Dilakukan

Pengendalian konsumsi BBM masyarakat

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kuota BBM subsidi yang menipis terjadi akibat meningkatnya konsumsi masyarakat. Berdasarkan APBN 2022, total subsidi yang diberikan pemerintah untuk pertalite, solar, elpiji, dan listrik mencapai Rp 502 triliun.

Total anggaran subsidi sebesar Rp 502 triliun tersebut berdasarkan kuota Pertalite sebesar 23 juta kilo liter, sementara estimasi dari Menteri ESDM dan DPR mencapai 28 juta kilo liter. Maka dari itu, ia mendorong Pertamina untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi.

“Ini kan berarti akan ada tambahan di atas Rp 502 triliun yang sudah kita sampaikan," ucap wanita yang akrab disapa Ani tersebut.

Baca juga: Kuota BBM di SPBU Bakal Dikurangi, Luhut: Agar Warga Perlahan Beralih ke Kendaraan Listrik

BPH Migas sendiri menilai, untuk mengendalikan konsumsi tentunya harus berdasarkan aturan yang tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 Tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

“Ya perpres terbit sebagai dasar untuk melakukan pengendalian konsumsi,” lanjut Saleh.

Baca juga: Kuota BBM Subsidi Menipis, Bisa Terjadi Kelangkaan Solar dan Pertalite?

Revisi Perpres pengendali konsumsi BBM subsidi

Saleh berharap revisi perpres 191 tahun 2014 bisa segera rampung akhir bulan Agustus ini, agar implementasinya dapat dilakukan pada September 2022.

“Semoga demikian,” tutupnya singkat.

Sebagai tambahan informasi, Pertamina mencatat, sampai dengan bulan Juli 2022, BBM subsidi jenis solar yang sudah tersalurkan sejumlah 9,9 juta kilo liter, sementara kuotanya 14,9 juta kilo liter.

Sementara itu, BBM subsidi jenis Pertalite, hingga juli 2022, sudah tersalurkan 16,8 juta kilo liter, dari kuota 23 juta kilo liter.

Baca juga: Konsumsi Pertalite dan Solar Meningkat, Kuota BBM Subsidi Menipis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com