Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Tarif Ojol Naik, Maxim: Bisa Membebankan Masyarakat | Cara Cek Tarif Tol di Google Maps

Kompas.com - 14/08/2022, 07:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Tarif Ojol Naik, Maxim: Bisa Membebankan Masyarakat...

Manajemen Maxim memberikan tanggapan terkait diterbitkannya kebijakan kenaikan tarif ojek online (ojol) yang baru di Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan.

Business Development Manager, Maxim Indonesia Imam Azhar Mutamad menilai kebijakan tarif ojol naik ini kontradiktif dengan upaya pemerintah dalam memulihkan keadaan ekonomi negara.

Sebab, kata dia, tarif minimal untuk jarak tempuh paling jauh 5 kilometer (sebelumnya 4 kilometer), dapat berdampak pada pengurangan pendapatan mitra pengemudi.

Hal tersebut pun dinilai berpotensi membuat adanya pengurangan pemesanan dikarenakan di beberapa lapisan masyarakat tarif minimal dapat dikatakan tinggi.

Simak selengkapnya di sini

2. Sudah Mendesak, tapi Duit APBN untuk Kereta Cepat Tak Kunjung Cair

Tenaga Pengkaji Restrukturisasi Privatisasi dan Efektivitas Kekayaan Negara Dipisahkan (KND) Dodok Dwi Handoko mengatakan waktu penyaluran Penyertaan Modal Negara untuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) senilai Rp 4,1 triliun masih dalam pembahasan.

Uang pajak itu nantinya akan dipakai untuk menambal pembengkakan biaya (cost overrun) proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung sekaligus sebagai kecukupan modal BUMN konsorsium.

“(PMN) KAI untuk KCIC (PT Kereta Cepat Indonesia-China) masalah apakah itu nanti akan dialokasikan, sepertinya sudah ada keputusan dari pemerintah," kata Dodok dikutip dari Antara, Sabtu (13/8/2022).

"Dari perpres-perpres yang ada dapat memberikan dukungan kepada konsorsium BUMN melalui kereta api. Kapan ini sedang kita bahas, kalau sudah ada progres dari keputusan pemerintah terkait KCIC akan kita sampaikan berikutnya," kata dia lagi.

Selengkapnya baca di sini

3. BRI Setor Dividen ke Kas Negara Rp 14 Triliun, Pertamina Baru Rp 730 Miliar

Direktur Penerimaan Negara Bukan Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Kurnia Chairi menyebut BUMN sektor perbankan menyumbang dividen terbesar pada Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

“Secara umum sejak 2018 sampai 2021 bahkan 2022, kita bisa kelompokkan, terutama BUMN dari sektor perbankan, yakni Bank Mandiri, BRI (Bank Rakyat Indonesia), dan BNI (Bank Negara Indonesia), masuk dalam 10 BUMN penyumbang dividen terbesar,” katanya dikutip dari Antara, Sabtu (13/8/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com