JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengadakan acara The Rising Tide - A Grassroot Movement for Sustainability. Acara ini mengkampanyekan kesadaran lingkungan dengan menciptakan ekosistem pengelolaan sampah rumah tangga berkelanjutan.
Acara ini sekaligus menjadi komitmen untuk menjalankan ekonomi sirkular dalam upaya pengurangan sampah.
Menteri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Siti Nurbaya mengatakan, hal yang paling penting di lingkungan adalah masyarakat bisa memahami persoalan sampah.
"Mengkampanyekan bersih sampah dan lingkungan adalah kepentingan bersama. Saya mendukung produsen yang mendukung gerakan ini," kata Siti dalam siaran pers, Rabu (17/8/2022).
Menanggap hal tersebut, Corporate Sustainability Director Le Minerale Ronald Atmadja selaku sponsor dari gerakan ini mengatakan, perusahaannya akan terus bersinergi dengan banyak pihak untuk bersama-sama menggencarkan gerakan ekonomi sirkular nasional.
Sejalan dengan kampanye ini, ia bilang, Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN) yang merupakan kolaborasi antara Le Minerale, KLHK, ADUPI dan Ikatan Pemulung Indonesia, saat ini juga sudah menunjukkan kemajuan.
"Program GESN diharapkan bisa mengakselerasi daur ulang plastik menjadi produk yang lebih bernilai ekonomi tinggi dan demi pelestarian lingkungan yang kita perjuangkan bersama,” terang dia.
“Rumah tangga bisa memainkan peran penting dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan, seperti mempraktikkan pemilahan sampah yang nantinya akan meminimalkan sampah plastik dan pada akhirnya mendukung ekonomi sirkular,” imbuh Ronald.
Baca juga: Ini Kendala yang Dihadapi dalam Mengurangi Sampah Plastik di Indonesia
Lebih lanjut, ia menjelaskan sebagai produsen Le Minerale mendukung misi KLHK untuk mengurangi angka timbulan sampah. Oleh karena itu, pihaknya dengan terintegrasi terus menggerakan ekonomi sirkular sebagai bagian dari Extended Proucers Responsibility (EPR) yang kini digaungkan oleh pemerintah.
Sebagai informasi, Kampanye The Rising Tide dilaksanakan dengan kegiatan Triathlon sepanjang 1.293 kilometer yang berlangsung selama 30 hari.
Selama perjalanan itu, terkumpul 68 ton sisa konsumsi rumah tangga. Dari jumlah tersebut, 78 persen adalah plastik, dan 40 persen di antaranya memiliki nilai daur ulang yang tinggi. Sampah terkoleksi akan disalurkan kepada industri daur ulang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.