Survei BI: Kuartal III-2022, Harga Properti Residensial Diperkirakan Tumbuh 1,3 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia mengindikasikan, harga properti residensial di pasar primer secara tahunan meningkat terbatas pada triwulan II 2022.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan II 2022 tercatat meningkat sebesar 1,72 persen secara tahunan (yoy).

Angka tersebut relatif terbatas dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,77 persen secara tahunan.

"Pada triwulan III 2022, pertumbuhan harga properti residensial primer diperkirakan kembali meningkat terbatas sebesar 1,53 persen secara tahunan (yoy)," kata dia dalam siaran pers, dikutip Rabu (17/8/2022).

Baca juga: Survei BI: Penjualan Eceran April 2022 Meningkat Dibanding Bulan Lalu, Turun Secara Tahunan

Dari sisi penjualan, ia menambahkan, hasil survei triwulan II 2022 mengindikasikan penjualan properti residensial di pasar primer tumbuh meningkat.

Hal ini tercermin dari penjualan properti residensial yang tumbuh positif sebesar 15,23 persen (yoy) pada triwulan II 2022, setelah terkontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 10,11 persen (yoy).

Selanjutnya, hasil survei juga menunjukkan, pembiayaan nonperbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial.

"Pada triwulan II 2022, sebesar 64,82 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal," imbuh dia.

Baca juga: 80 Persen Keluarga Belum Punya Rumah, Backlog Perumahan RI Kini di Atas 12 Juta

Sementara itu dari sisi konsumen, Erwin menyebut, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 74,97 persen dari total pembiayaan.

Sedikit informasi, untuk melihat hasil lengkap survei Bank Indonesia, dapat langsung dilihat dalam Survei harga Properti Residensial Primer di laman Bank Indonesia.