Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Mentah Dunia Menguat, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 18/08/2022, 07:40 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


NEW YORK, KOMPAS.comHarga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan Rabu (17/8/2022) waktu setempat. Pergerakan positif harga minyak mentah terjadi setelah AS merilis laporan persediaan.

Mengutip Bloomberg, harga minyak mentah West Texas Intermediate naik 1,8 persen dan menetap di atas 88 per barrel per dollar AS. Harga minyak Brent juga menguat 1,3 persen berada di posisi 93,6 dollar AS per barrel.

Data Administrasi Informasi Energi (EIA) menunjukkan stok minyak mentah AS turun 7,1 juta barrel dalam seminggu hingga 12 Agustus 2022.

Baca juga: Harga Minyak WTI Turun di Bawah 90 Dollar AS Per Barrel, Terendah dalam 6 Bulan

"Laporan minyak mentah EIA meredakan kekhawatiran resesi global dan mengingatkan para pedagang energi tentang betapa terbatasnya kapasitas cadangan untuk pasar minyak," kata Ed Moya, analis pasar senior di Oanda.

Sementara itu, ekspor minyak mentah AS mencapai 5 juta barrel per hari atau mencapai rekor tertinggi, karena WTI telah diperdagangkan dengan diskon tajam dibandingkan dengan Brent. Ini membuat pembelian minyak mentah AS lebih menarik bagi pembeli asing.

Sebagai tanda permintaan yang kuat, stok bensin juga mengalami penurunan 4,6 juta barrel, jauh lebih tinggi dari perkiraan 1,1 juta barrel.

Sekretaris Jenderal OPEC Haitham Al Ghais yakin bahwa permintaan minyak dunia akan naik hampir 3 juta barrel per hari tahun 2022 ini sementara kapasitas produksi cadangan bisa menjadi langka.

Baca juga: Harga Minyak Dunia Terlalu Tinggi, Bamsoet: Tidak Ada Negara Beri Subsidi BBM Sebesar RI

“Beberapa kekhawatiran kehancuran permintaan yang dialami pasar tampaknya sedikit berkurang,” kata Phil Flynn, seorang analis di grup Price Futures.

Pemerintahan Biden saat ini sedang mengevaluasi tanggapan Iran terhadap proposal Uni Eropa yang bertujuan menghidupkan kembali perjanjian nuklir internasional 2015, dengan para pejabat di kedua sisi Atlantik.

Ini mengisyaratkan kemungkinan kesepakatan akan muncul setahun lebih cepat. Namun, Goldman Sachs Group Inc. mengatakan kesepakatan masih tidak mungkin terjadi dalam jangka pendek.

Baca juga: Menkop: Harga Minyak Makan Merah Bisa Lebih Murah dari Minyak Goreng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com