Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelola Blok Rokan, Pertamina Sudah Setor Rp 30 Triliun ke Negara

Kompas.com - 18/08/2022, 16:39 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dirut PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) Jaffee Arizon Suardin mengungkapkan pihaknya sudah menyetor Rp 30 triliun ke negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Hal ini dilakukan sejak alih kelola wilayah kerja blok Rokan.

“Sejak alih kelola (blok rokan) untuk penerimaan negara dari pajak, yakni dari PNBP sekitar hampir Rp 30 triliun, penerimaannya sangat besar dan kami bangga bisa berkontribusi,” ujar pria yang akrab disapa Buyung dalam paparannya secara virtual, Kamis (18/8/2022).

Jaffee menjelaskan, pihaknya akan mempertahankan kontribusi terhadap negara kedepannya. Hal ini dibuktikan dengan penyertaan dokumen draft Plan Of Development (POD) untuk Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR).

Baca juga: 1 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, Pertamina Kembangkan 376 Sumur Baru hingga Genjot Produksi Minyak Jadi 161.000 Bph

“Kami juga akan mempertahankan kontribusi terhadap negara, tahun ini kami sudah menyerahkan kepada Kepala SKK Migas draft POD fase I EOR, mudah-mudahan tidak lama lagi draft iru selesai, dan bisa kita laksanakan,” ungkap dia.

Di sisi lain, untuk menjaga produksi, PHR juga menargetkan drilling di dua sumur yang ditargetkan akan dilakukan di bulan Desmeber 2022 hingga Januari 2023. PHR juga terus berupaya melakukan eksplorasi dan mencari cadangan-cadangan baru.

Jaffee mengungkapkan, sejak alih kelola Blok Rokan, pihanya sudah meningkatkan produksi mencapai 120.000 barrel per hari. Menurut dia dengan memaksimalkan sumur yang akan akan menekan penurunan 11 persen.

Namun, posisi tersebut berhasil melawan penurunan 26 persen sebelumnya. Di akhir Juli 2022, produksi PHR mengalami kenaikan 1,5 persen, dan di Agustus tahun ini sudah naik 2,5 persen.

“Rata-rata Agustus kita sudah naik 2,5 persen, trend-nya memang naik. Kalau dilihat dari data yang ada, ini pertama kalinya produksi naik,” tegas dia.

Baca juga: Kunjungi Blok Rokan, Sri Mulyani Minta Capaiannya Terus Dikembangkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com