Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peredaran Uang Palsu Turun, tapi Bentuknya Makin Mirip Asli

Kompas.com - 18/08/2022, 20:18 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengatakan jumlah peredaran uang palsu terus mengalami penurunan.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim mengatakan, pada 3 tahun lalu, dalam 1 juta lembar uang asli yang beredar di masyarakat, terdapat 9 lembar uang palsu.

Sementara pada Semester I-2022, rasio uang palsu yang beredar di masyarakat 3 banding 1 juta. Artinya, dari 1 juta lembar uang asli yang beredar, terdapat 3 lembar uang palsu di dalamnya.

Baca juga: Peredaran Uang Palsu Kian Susut, Kuartal I-2022 BI Hanya Temukan 33.668 Lembar

"Data kami, pemalsuan uang di Indonesia makin menurun. Parameter kami rasio uang palsu terhadap uang yang diedarkan," ujarnya saat Taklimat Media virtual, Kamis (18/8/2022).

Kendati demikian, BI tidak menyebutkan berapa total nominal uang palsu yang beredar di masyarakat lantaran uang palsu ini tidak memiliki nilai sebagaimana nilai uang asli.

Oleh karenanya, dalam mengukur rasio peredaran uang palsu di Indonesia, BI menggunakan satuan lembar bukan nominal.

"Uang palsu tidak ada ada nilainya, jadi kami liatnya kertas (lembar)," kata dia.

Baca juga: Uang Palsu Marak di Jakarta dan Jateng, Ini Perbedaan Uang Asli dan Palsu


Uang palsu makin mirip aslinya

Dia menjelaskan meski rasionya turun, tapi uang palsu semakin mirip uang asli karena pembuatannya menggunakan alat-alat yang canggih.

"Jadi rasionya sudah semakin menurun tetapi kami lihat tingkat kualitas pemalsuan uang (semakin tinggi)," ucapnya.

Namun kata dia, masyarakat tidak perlu khawatir karena BI akan terus meningkatkan keamanan dalam uang kertas yang diedarkan ke masyarakat.

Baca juga: Ini Langkah yang Harus Dilakukan Jika Menemukan Uang Palsu

Dalam uang rupiah emisi tahun 2022, BI telah memperkuat keamanan pada uang kertas yang baru ini. Salah satunya pada benang pengaman yang menggunakan teknologi microlenses sebagaimana yang digunakan internasional.

Teknologi microlenses ini pernah digunakan BI dalam pengamanan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75.

Kemudian BI juga menguatkan pengamanan ultra violet (UV) dengan memperluas sebaran area UV dan keberagaman warna serta menggunakan teknologi tinta berubah warna dengan menambah fitur magnetic ink.

"Untuk pecahan besar kami gunakan benang pengaman tertinggi dan terkini dengan microlenses dan benang pengaman ini untuk menambah unsur keIndonesiaan, dan kami gunakan custom batik kawung didalamnya," kata Marlison.

Baca juga: Curiga Terima Uang Palsu? Ini yang Harus Dilakukan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com