BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Lebih Untung, Ini 4 Manfaat bagi UMKM yang Melek Digital

Kompas.com - 19/08/2022, 16:26 WIB
Hisnudita Hagiworo,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) menjadi bagian penting dari perekonomian nasional. Dilansir dari bkpm.go.id, kontribusi sektor ini terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 61,97 persen atau setara dengan Rp 8.500 triliun pada 2020.

Pada tahun sama, UMKM juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang besar, yaitu 97 persen dari daya serap dunia usaha.

Namun, pandemi Covid-19 membawa dampak cukup serius bagi UMKM di Indonesia. Akibatnya, tidak sedikit pelaku UMKM yang terpaksa harus menutup usahanya.

Baca juga: Menaker Dorong Pelaku UMKM Perempuan Beralih ke Ekosistem Digital

Direktur Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia (BI) Bandoe Widiarto mengatakan bahwa sebagian besar UMKM di Indonesia terkena dampak pandemi.

“Dari hasil survei (yang kami lakukan), UMKM merasakan ada dampak dari pandemi Covid-19, sebanyak 87,5 persen UMKM terkenda dampak (penurunan pendapatan),” kata Bandoe seperti yang diberitakan Kompas.com, Sabtu (20/11/2021).

Meski demikian, lanjut Bandoe, terdapat 13 persen UMKM yang tidak terdampak pandemi. Justru, UMKM ini menunjukkan peningkatan omzet. Keberhasilan tersebut dinilai tak terlepas dari pemanfaatan platform digital atau go digital untuk mempertahankan usahanya.

Selain dapat bertahan dan beradaptasi di masa sulit, berikut 4 manfaat yang dirasakan UMKM yang melakukan digitalisasi usaha.

1. Menjangkau pasar lebih luas

Digitalisasi membuka peluang UMKM untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Kehadiran media sosial dan situs web dapat meminimalkan kendala pemasaran bagi usaha kecil.

Pelaku UMKM pun dapat melakukan promosi dengan lebih mudah dan menjangkau konsumen lebih luas. Dengan demikian, UMKM berpotensi meraup lebih banyak keuntungan.

Terlebih, jika pelaku UMKM bergabung dengan e-commerce atau marketplace. Mereka berkesempatan besar untuk menjangkau pasar internasional.

2. UMKM lebih profesional

Meski terlihat usaha yang dijalankan kecil, banyak pelaku UMKM jadi beromzet cukup tinggi setelah go digital. Hal ini karena banyaknya pesanan yang masuk dari platform online.

Biasanya, UMKM yang telah melakukan digitalisasi juga memiliki laman situs web dan media sosial yang dikelola dengan apik. Hal ini juga akan meningkatkan kepercayaan pelanggan dan terlihat lebih profesional.

Baca juga: Kemenkop-UKM Tingkatkan Daya Saing UMKM di Pasar Global dengan Jejaring Digital

Selain itu, UMKM yang telah terdigitalisasi biasanya telah memiliki sistem yang lebih terperinci, termasuk sistem keuangannya. Hal ini dinilai dapat meminimalisasi kesalahan dalam pencatatan arus kas usaha sehingga keuangan perusahaan lebih sehat.

3. Menekan biaya operasional

Bagi pelaku UMKM, sewa toko atau kios, workshop, dan gaji karyawan umumya menjadi variabel biaya operasional yang cukup tinggi. Digitalisasi dinilai dapat menjadi solusi untuk menekan variabel biaya tersebut.

Pasalnya, pelaku UMKM tidak perlu membuka toko fisik. Situs web toko atau toko di e-commerce sudah cukup menjadi lapak untuk memasarkan produknya.

Selain itu, UMKM tidak memerlukan banyak karyawan untuk melayani pembeli sehingga dapat menghemat biaya untuk menggaji karyawan.

4. Dapat mengatur bujet pemasaran

Manfaat terakhir yang didapatkan dengan go digital adalah pelaku UMKM bisa mengatur bujet pemasaran. Misalnya, aktivitas promosi dapat dilakukan melalui media sosial yang relatif lebih murah ketimbang metode pemasaran konvensional.

Selain itu, promosi juga dapat dilakukan melalui email blast. Pelaku UMKM dapat mengirim informasi mengenai produk baru ke banyak orang sekaligus melalui email dalam beberapa kali klik.

Baca juga: Sempat Jadi Mahasiswa UM, Kini Sukses Berbisnis UMKM bidang Fashion

Bahkan, pelaku UMKM juga dapat mengetahui seberapa efektif kampanye promosi dengan memanfaatkan fitur analytics yang tersedia pada platform media sosial atau pemasaran digital.

Itulah empat manfaat yang bisa dirasakan pelaku UMKM setelah digitalisasi usaha. Dengan demikian, lebih banyak keuntungan yang akan didapatkan.

Sebagai bentuk dukungan digitalisasi kepada UMKM Indonesia, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menggelar Pesta Rakyat Simpedes (PRS) 2022.

Mengusung tema “Pede Memimpin Perubahan”, PRS 2022 mengajak seluruh pelaku usaha UMKM di Indonesia untuk percaya diri dalam berinovasi dan berbisnis. Dengan begitu, mereka dapat membawa perubahan positif yang signifikan bagi perekonomian Indonesia.

Baca juga: Mulai dari Bangun Jejaring hingga Peluang Kolaborasi, Ini 5 Manfaat UMKM Gabung Komunitas Bisnis

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan bahwa BRI berkomitmen untuk selalu beradaptasi melalui inovasi keuangan sesuai kebutuhan masyarakat yang terus berubah.

“Perseroan senantiasa mendorong pelaku UMKM untuk ‘naik kelas’ melalui digitalisasi bisnis. Di samping itu, literasi digital mampu mempercepat proses inklusi keuangan,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/8/2022).

PRS 2022 SemarangDok. BRI PRS 2022 Semarang

Adapun PRS 2022 akan diadakan di 379 titik di kabupaten dan kota di seluruh Indonesia sepanjang 2022. Semarang menjadi kota ke-empat penyelenggaraan PRS 2022, setelah Malang, Medan, dan Karawang.

PRS 2022 di Semarang berlangsung mulai 14-18 Agustus 2022. Rangkaian kegiatan dimulai dengan pawai internal yang tersebar di 11 titik pasar tradisional Kota Semarang. Kegiatan ini digelar untuk mengedukasi dan menyosialisasikan layanan keuangan berbasis digital milik BRI, khususnya bagi pelaku UMKM dan masyarakat umum di wilayah Semarang.

Layanan tersebut diharapkan dapat membantu masyarakat dan pedagang di pasar Kota Semarang dalam mengelola bisnis dan keuangannya.

Acara puncak PRS 2022 Semarang diselenggarakan pada 19-21 Agustus 2022 di Lapangan Stadion Diponegoro, Semarang. Pada acara ini, pelaku UMKM dapat mengikuti kelas, workshop, serta talk show interaktif seputar bisnis dan UMKM.

Baca juga: BRI Hadirkan Keseruan Pesta Rakyat Simpedes 2022 di Kota Semarang

Selain itu, terdapat berbagai tenant UMKM yang menyediakan berbagai produk unggulan, mulai dari kuliner, kerajinan tangan, hingga produk fesyen, serta oleh-oleh khas Semarang.

Pada acara tersebut, BRI juga menyediakan booth Peduli yang dapat dikunjungi pengunjung untuk cek kesehatan secara gratis, donor darah, dan potong rambut gratis.

Untuk menghibur pengunjung, PRS 2022 Semarang juga dimeriahkan oleh penampilan Tasya Rosmala, Nella Kharisma, Nidji, serta seniman lokal, seperti Hendra Kumbara, Serempet Gudal, dan Sanggar Srikandi by Izza.

Baca juga: Kemenkominfo Dorong Pelaku UMKM Disabilitas Terlibat di Ekonomi Digital

Agenda lain dari PRS 2022 Semarang adalah pawai budaya yang diselenggarakan pada Sabtu (20/8/2022). Pawai ini diikuti oleh 150 peserta dari berbagai komunitas lokal.

Sebagai informasi, pengunjung juga berkesempatan mendapatkan beragam hadiah, seperti uang tunai mulai dari Rp 100.000 hingga Rp 1.000.000 dan doorprize utama berupa satu unit Yamaha Fazzio.

Informasi lebih lanjut mengenai penyelenggaran BRI Pesta Rakyat Simpedes 2022 dapat diakses melalui tautan ini.

Bagi masyarakat yang tidak bisa hadir secara langsung di Semarang dapat menyaksikan Pesta Rakyat Simpedes 2022 melalui Kompas TV dan kanal Youtube Bank BRI.

 


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com