Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peningkatan Literasi Digital UMKM Berpotensi Tingkatkan Ekonomi Sebesar Rp 546,5 Triliun

Kompas.com - 19/08/2022, 21:15 WIB
Rully R. Ramli,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Transformasi digital dinilai menjadi kunci bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk dapat meningkatkan kinerja bisnisnya. Ini selaras dengan semakin meningkatnya jangkauan pasar pelaku UMKM.

Dalam riset bertajuk "Menciptakan Pertumbuhan Inklusif Melalui Digitalisasi UMKM di Indonesia" yang dibuat oleh Blibli dan Boston Consulting Group disebutkan, UMKM yang telah go digital atau terhubung dengan platform digital, bisa menghasilkan pendapatan 1,1 kali lebih tinggi dari UMKM yang hanya eksis secara fisik.

"UMKM online juga 2,1kali lebih berpeluang untuk menjual barang di skala nasional, dan 4,6 kali lebih berpeluang untuk mengekspor barang ke luar negeri," ujar Managing Director Boston Consulting Group, Haikal Siregar, dalam risetnya, dikutip Jumat (19/8/2022).

Baca juga: Lebih Untung, Ini 4 Manfaat bagi UMKM yang Melek Digital

Namun demikian, Haikal mengatakan, terlepas dari keunggulan tersebut, baru 20 persen UMKM Indonesia yang telah melek digital. Oleh karenanya, hal tersebut dinilai menjadi tantangan yang perlu dihadapi oleh berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah.

"Meskipun mayoritas pelaku UMKM merasa puas dengan tingkat dukungan dari pemerintah saat ini, masih ada harapan dari para pelaku untuk mendapatkan bantuan lebih lanjut," kata dia.

Lebih lanjut Ia bilang, sejumlah negara tengah memaksimalkan potensi UMKM melalui dukungan transformasi digital untuk mendapatkan hasil berupa pertambahan nilai ekonomi. Jepang misalnya, yang menargetkan peningkatan ekonomi sebesar 300 miliar dollar AS, dengan menggenjot digitalisasi UMKM dari 54 persen menjadi 84 persen pada 2024.

Baca juga: Menaker Dorong Pelaku UMKM Perempuan Beralih ke Ekosistem Digital

Menurutnya, dengan pemberian dukungan yang tepat, Indonesia bisa meningkatkan literasi digital UMKM dari 20 persen menjadi 50 persen pada tahun 2024. Langkah ini diperkirakan menghasilkan peningkatan ekonomi sebesar 38 miliar dollar AS, atau setara sekitar Rp 546,5 triliun.

"Sekaligus memperluas peluang ekonomi lainnya yang lebih besar," ujarnya.

Hasil riset itu menyebutkan, untuk mendorong digitalisasi UMKM Indonesia harus memfokuskan investasinya pada teknologi digital dan ekosistem pendukung (enabler). UMKM juga membutuhkan dukungan dan bimbingan agar dapat mengatasi tantangan demi mencapai kesuksesan bersama e commerce, termasuk dalam segi adopsi teknologi, branding, modernisasi produk lokal, dan sertifikasi.

Sementara itu, CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto mengungkapkan, penelitian tersebut menunjukkan bahwa 77 persen UMKM mempekerjakan komunitas lokal, dengan membuka antara satu sampai lima lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Efek pengganda ini membuktikan bahwa upaya pemberdayaan UMKM dengan teknologi digital akan membuka jalan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi Indonesia.

"Blibli berkomitmen untuk memainkan perannya dengan lebih aktif lagi, bermitra dengan perusahaan dan agensi yang profesional dan berpengalaman di seluruh Indonesia," ucap dia.

Baca juga: Kemenkop-UKM Tingkatkan Daya Saing UMKM di Pasar Global dengan Jejaring Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com