Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geramnya Luhut ke Orang-orang yang Tidak Suka Pemerintah

Kompas.com - 20/08/2022, 13:07 WIB
Muhammad Idris

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengaku geram dengan sejumlah pihak yang dinilai anti-pemerintah namun menyebarkan kabar-kabar negatif yang tidak disertai bukti yang kuat.

Luhut lalu menyinggung soal iklim investasi maupun kondisi ekonomi secara umum yang dituding tidak sedang dalam kondisi yang baik. Kata Luhut, para pengkritik itu menyodorkan data-data yang tidak akurat.

"Jadi kalau ada orang Indonesia yang mengatakan negerinya jelek, saya kadang mikir, ini orang bodoh atau pintar. Kita belajar data," ucap Luhut dikutip dari Antara, Sabtu (20/8/2022).

Menurut mantan Menko Polhukam ini, sebaiknya pihak yang begitu anti dengan pemerintah membeberkan data yang akurat untuk mendukung argumennya. Bukan malah berkoar-koar ke publik tanpa dasar.

Baca juga: Luhut Mau Menagih Langsung ke Elon Musk: Hey, Mau Kau Gimana?

"Kalau tidak suka sama sesuatu, silakan, itu hakmu. Tapi jangan kau bohongi rakyatmu dengan cerita angka yang tidak benar. Angka tidak bisa bohong," ujar Luhut.

Menepis para pengkritik pemerintah namun menyebarkan isu negatif tersebut, Luhut lalu membeberkan data-data terkait aliran investasi yang masuk ke Indonesia.

Luhut mengemukakan dalam angka, Indonesia berada di posisi prima, dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2022 sebesar 5,44 persen yoy, inflasi pada Juli 2022 sebesar 4,94 persen yoy serta kinerja ekspor yang gemilang dan terus tumbuh dalam 27 bulan terakhir.

Ia bilang, ekspor Indonesia turut ditopang dengan berkembangnya industri hilirisasi, di mana hal itu tak bisa dilepaskan dari kebijakan-kebijakan pemerintah saat ini.

Baca juga: Bedanya Kantor Pajak KPP Pratama, KPP Madya, dan KPP Wajib Pajak Besar

"Dulu kita ekspor nikel ore pada 2015 itu hanya 1,1 miliar dolar AS, tahun lalu ekspor iron steel, turunan nikel ore itu sudah 21 miliar dolar AS. Tahun ini akan 31 miliar dolar AS karena sudah datang (produksi) lagi prekursor, katode dan litium baterai," katanya.

Kinerja ekspor nasional tersebut, diperkirakan akan terus meningkat hingga 2024 mencapai hingga 300 miliar dolar AS.

"Pada 2024 ekspor kita mungkin dekat ke 300 miliar dolar AS. Angka yang fantastis mengenai Indonesia," katanya.

Luhut menegaskan bahwa Indonesia sama sekali tidak kekurangan investor. Ia meminta mereka yang anti-pemerintah bisa lebih terbuka terhadap data-data tersebut.

"Kita tidak kekurangan investor. Saya ulangi, kita tidak kekurangan investor. Investor itu datang begitu menggebu-gebu ke Indonesia karena mereka melihat data," katanya dia.

Baca juga: Sudah Mendesak, tapi Duit APBN untuk Kereta Cepat Tak Kunjung Cair

Mau tagih Elon Musk

Luhut juga mengungkapkan akan bertemu dengan CEO Tesla Inc, Elon Musk, pada September 2022 untuk meminta kejelasan pabrikan mobil listrik itu berinvestasi di Indonesia.

Menurut Luhut, rencana investasi dari Tesla di Indonesia masih belum menemukan kepastian. Padahal, Presiden Jokowi sudah menemui langsung Elon Musk.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com