Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ekspor Tepung Kelapa ke Bulgaria

Kompas.com - 20/08/2022, 16:03 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kedutaan Besar RI untuk Bulgaria mengawal pengiriman perdana kontainer tepung kelapa dari Indonesia, dan didistribusikan ke P.I.C.Co. Ltd, di Bulgaria. Adapun tepung kelapa ini merupakan produksi dari PT Sasa Inti Indonesia.

Pengiriman ini merupakan ekspor perdana sejak terjadi pandemi Covid-19 yang secara global melanda Indonesia dan dunia.

Duta Besar RI untuk Bulgaria, Iwan Bogananta mengapresiasi baik atas kerja sama yang telah dijalin antar kedua belah pihak.

Baca juga: Bulgaria Bakal Bangun Pabrik Rendang, Kapasitas Produksi Capai 600 Ton Per Bulan

"Dasar dari transaksi ini merupakan aplikasi atas pengembangan konsep menjadikan Bulgaria sebagai hub dagang untuk produk Indonesia sebagai  pintu masuk alternatif ke pasar Bulgaria, Eropa dan Balkan," katanya melalui siaran pers, Sabtu (20/8/2022).

Kerja sama ini juga sebagai bentuk nyata melaksanakan program Indonesia Spice Up The World (ISUTW) yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2021.

Ia menambahkan, tepung berbahan dasar kelapa ini nantinya juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan rendang.

"Kami sampaikan kabar baik, bahwa bumbu rendang asal Indonesia dalam tahun ini akan tiba di Bulgaria untuk dilakukan trial produksi oleh Pabrik Bella Bulgaria," ujar Iwan.

Baca juga: Harga BBM Subsidi Bakal Naik, YLKI Khawatir Pangan Mahal

Perlu diketahui, produk high fat dessicated doconut Indonesia atau tepung kelapa ini transaksinya terbilang masih relatif kecil di Bulgaria. Dengan adanya kerja sama dagang ini, ke depan akan mendongkrak nilai perdagangan antara Indonesia dan Bulgaria yang pada tahun 2021 mencapai nilai 198.000 dollar AS.

Sementara itu, CEO P. I. C. Co. Ltd. Kiril Ivanov menuturkan, potensi produk bahan mentah seperti tepung kelapa memiliki nilai tinggi yang akan digunakan oleh grup perusahaannya dalam memproduksi makanan jadi seperti biskuit, pasteri dan sejenisnya.

"Produk ini akan disuplai ke pabrik makanan yang tersebar di Negeri Balkan seperti Makedonia Utara, Serbia, dan Albania. Kami menargetkan total transaksi dalam tahun ini bisa mencapai 1,5 juta dollar AS," ujar Kiril Ivanov.

Tidak hanya tepung kelapa, perusahaannya tengah menunggu kedatangan produk turunan kelapa sawit atau mentega putih asal Indonesia yang juga akan digunakan untuk grup perusahaannya di wilayah Balkan.

Baca juga: Data 17 Juta Pelanggan Diduga Bocor, PLN Lakukan Investigasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com