Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diisukan Naik Jadi Rp 10.000, Berapa Harga Asli Pertalite Tanpa Subsidi?

Kompas.com - 21/08/2022, 12:00 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah disebutkan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, terutama jenis Pertalite, pada pekan depan.

Saat ini harga BBM subsidi Pertalite dibanderol Rp 7.650 per liter dan diisukan akan naik menjadi Rp 10.000 per liter.

Lantas, berapa harga keekonomian atau harga asli dari Pertalite jika tidak disubsidi? Juga harga asli Solar serta BBM nonsubsidi Pertamax? 

Baca juga: Dirut Pertamina Beberkan Harga Asli Pertamax, Pertalite, Solar, hingga Elpiji Jika Tak Disubsidi

Harga asli Pertalite

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati pernah mengatakan harga asli Pertalite sebesar Rp 17.200 per liter. Artinya, pemerintah mensubsidi Pertalite sebesar Rp 9.550 per liter.

Kemudian untuk harga BBM subsidi lainnya yakni Solar CN-48 atau Biosolar (B20), per Juli 2022 Pertamina masih menjual dengan harga Rp 5.150 per liter di mana harga seharusnya Rp 18.150 per liter.

Tak hanya BBM subsidi, Pertamina juga menahan harga BBM nonsubsidi Pertamax di level Rp 12.500 per liter. Padahal untuk bensin dengan nomor oktan atau RON 92, kompetitor sudah menetapkan harga sekitar Rp 17.000 per liter, sebab secara keekonomian harga pasar telah mencapai Rp 17.950.

"Kita masih menahan (Pertamax) dengan harga Rp 12.500, karena kita juga pahami kalau Pertamax kita naikkan setinggi ini, maka shifting ke Pertalite akan terjadi, dan tentu akan menambah beban negara," ujar Nicke dalam keterangannya, dikutip Sabtu (9/7/2022).

Baca juga: Harga Pertalite Diisukan Naik jadi Rp10.000, Blue Bird Belum Siapkan Kenaikan Tarif Buka Pintu

Tingkat konsumsi Pertalite tinggi

Padahal tingkat konsumsi nasional untuk Pertalite sangat besar. Berdasarkan catatan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dikutip dari migas.esdm.go.id, konsumsi Pertalite nasional di 2021 sebesar 23 juta kiloliter (KL) atau hampir 80 persen dari konsumsi BBM nasional.

"Tahun 2020 konsumsi Pertalite turun karena pandemi Covid-19. Namun, tahun 2021 konsumsinya meningkat lagi hingga 23 juta KL. Sedangkan tahun ini diproyeksikan pada kisaran 23 juta KL," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan tertulis, Jumat (11/3/2022).

Hal inilah yang membuat anggaran subsidi BBM di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 bengkak menjadi Rp 502,4 triliun.

Baca juga: Menimbang Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com