Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kenaikan Harga Pangan hingga BBM, BI Perkirakan Inflasi Inti Mencapai 4,15 Persen di Akhir Tahun

Kompas.com - 23/08/2022, 16:55 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan inflasi inti akan meningkat sedikit lebih tinggi dari perkiraan, yaitu menjadi 4,15 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, saat ini inflasi inti memang masih berada di level yang rendah, yaitu 2,86 persen.

Namun dengan adanya dampak rambatan dari kenaikan inflasi kelompok pangan bergejolak (volatile foods) dan inflasi dari harga yang diatur pemerintah (administered prices), maka inflasi inti berpotensi naik di akhir tahun ini.

"Perkiraan-perkiraan terkini menunjukkan inflasi inti pada akhir tahun ini bisa sedikit lebih tinggi dari 4 persen, kurang lebih sekitar 4,15 persen," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (23/8/2022).

Baca juga: Mitigasi Kenaikan Inflasi akibat Harga BBM, BI Naikkan Suku Bunga Acuan Menjadi 3,75 Persen

Dia menjelaskan, penyebab kenaikan inflasi inti ini dimulai dari inflasi volatile food yang saat ini sudah terlalu tinggi karena mencapai 11,47 persen di Juli 2022, sedangkan batas maksimalnya di level 5-6 persen.

Kenaikan inflasi volatile food tersebut menyebabkan kenaikan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juli 2022 menjadi 4,94 persen, naik dari bulan sebelumnya sebesar 4,33 persen.

Sementara itu, kenaikan inflasi IHK ini disebabkan oleh peningkatan inflasi harga yang diatur oleh pemerintah (administered price) yang sebesar 6,51 persen di Juli 2022.

Penyebab kenaikan inflasi administered price ialah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang kemudian merembet pada kenaikan tarif angkutan udara.

Baca juga: Diisukan Naik Jadi Rp 10.000, Berapa Harga Asli Pertalite Tanpa Subsidi?

Meskipun pemerintah masih memberikan subsidi pada jenis BBM Pertalite dan Solar serta listrik dan Elpiji, namun efek rambatan dari kenaikan harga BBM nonsubsidi ini tetap tidak terelakkan.

"Inflasi inti memang masih rendah 2,86 persen tapi kami perkirakan bahwa ada rembetan second round impact atau dampak lanjutan dari tingginya inflasi volatile food dan inflasi administered prices terhadap inflasi inti," jelas Perry.

Oleh karenanya, BI menaikkan suku bunga acuan di bulan ini sebagai langkah untuk meningkatkan mitigasi kenaikan inflasi inti dan ekspektasi inflasi lantaran dampak rembetan dari kenaikan harga BBM nonsubsidi dan inflasi volatile food.

"Tentu saja ke depannya kami akan terus memperbaharui perkiraan-perkiraan inflasi ini sejalan dengan kebijakan-kebijakan yang akan ditempuh oleh pemerintah," tukasnya.

Baca juga: Jika Harga Pertalite Naik, Inflasi Diperkirakan Tembus 7 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com