Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melambat, Uang Beredar Juli 2022 Capai Rp 7.846,5 Triliun

Kompas.com - 24/08/2022, 21:40 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas nasional atau uang beredar dalam arti luas (M2) kembali mengalami pertumbuhan pada Juli 2022.

Namun, pertumbuhan uang beredar pada periode ini tercatat mengalami perlambatan jika dibandingkan dengan pertumbuhan pada bulan sebelumnya.

Data bank sentral menunjukan, posisi M2 pada Juli 2022 tercatat sebesar Rp 7.846,5 triliun atau tumbuh 9,6 persen dari periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).

"Posisi M2 pada Juli 2022 tercatat sebesar Rp 7.846,5 triliun atau tumbuh 9,6 persen (yoy), setelah sebelumnya tumbuh sebesar 10,7 persen (yoy) pada Juni 2022," ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, dalam keterangannya, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Rupiah Terdepresiasi 4,27 Persen, BI: Lebih Baik dari Mata Uang India, Malaysia, dan Thailand

Pertumbuhan uang beredar utamanya ditopang oleh uang beredar dalam arti sempit (M1) yang terdiri dari uang kartal di luar bank umum dan BPR, giro rupiah, dan tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu, yang tumbuh 14,9 persen secara yoy dan uang kuasi sebesar 3,2 persen secara yoy.

"M1 tumbuh 14,9 persen (yoy), setelah bulan bulan sebelumnya tumbuh sebesar 16,6 persen (yoy)," tulis BI dalam laporannya.

Tercatat Giro rupiah tumbuh 25,5 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 29,6 persen (yoy).

Dana float uang elektronik pada Juli 2022 tercatat sebesar Rp 9,5 triliun dengan pangsa sebesar 0,2 persen terhadap M1, tumbuh 14 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 17,4 persen.

Kemudian, tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 48,6 persen terhadap M1, tercatat sebesar Rp 2.170,5 triliun atau tumbuh 11,1 persen (yoy).

Peredaran uang kartal pada Juli 2022 sebesar Rp 822 triliun, tumbuh melambat sebesar 8,3 persen setelah bulan sebelumnya tumbuh sebesar 10,3 persen (yoy).

Sementara itu, uang kuasi, dengan pangsa 42,8 persen dari M2, tercatat Rp 3.360,8 triliun pada Juli 2022, atau tumbuh 3,2 persen (yoy), lebih rendah dari pertumbuhan bulan sebelumnya 3,4 persen.

Perlambatan pertumbuhan uang kuasi terutama disebabkan oleh komponen simpanan berjangka yang terkontraksi 0,94 persen (yoy) dan giro valas yang tumbuh 21,2 persen (yoy).

"Perkembangan simpanan berjangka sejalan dengan perkembangan suku bunga yang ditawarkan," tulis BI.

Baca juga: Melesat Tinggi, Transaksi Uang Elektronik Tembus Rp 35,5 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com