Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Sesi I Ditutup Turun Tipis, 3 Saham Ini Terkoreksi Paling Dalam

Kompas.com - 26/08/2022, 12:53 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah pada penutupan sesi I perdagangan Jumat (26/8/2022) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks saham acuan BEI ini bergerak fluktuatif pada paruh pertama perdagangan.

Melansir RTI, IHSG hari ini dibuka menguat ke 7.176,71. IHSG bergerak fluktuatif, sempat menguat ke level tertinggi 7.194,08, sebelum akhirnya kembali tergerus hingga penutupan perdagangan paruh pertama.

Sampai penutupan sesi I, IHSG berada pada level 7.167,00 atau terkoreksi 7,21 poin (0,1 persen) dibandingkan penutupan kemarin di level 7.174,21.

Baca juga: Dibuka Menguat, IHSG Bergerak Fluktuatif pada Hari Ini

Selaras dengan pelemahan itu, mayoritas 272 saham parkir di zona hijau, 230 saham hijau, dan 181 saham lainya stagnan. Nilai transaksi siang ini mencapai Rp 7,83 triliun dengan volume 20,24 miliar saham.

Adapun top losers siang ini ditempati oleh Bangun Perkasa Jaya (KRYA) yang terkoreksi 6,67 persen ke Rp 252. Kemudian, Cilacap Samudera Fishing Industry (ASHA) yang merosot 6,31 persen ke Rp 208. Lalu, Solusi Sinergi Digital (WIFI) melemah 4,41 persen ke Rp 260.

Di sisi lain, top gainers ditempati oleh Ancora Indonesia Resources (OKAS) yang melesat 23,57 persen ke Rp 173. Kemudian, Ricky Putra Globalindo (RICY) naik 18,11 persen ke Rp 150. Lalu, Sriwahana Adityakarta (SWAT) yang menguat 17,07 persen ke Rp 96.

Sementara itu, bursa Asia lain terpantau bergerak variatif, di mana Nikkei menguat 0,56 persen ke 28.637,12, Hang Seng Hong Kong naik 0,62 persen ke 20.092,52, dan Straits Times naik 0,39 persen ke 3.260,50. Shanghai Komposit terkoreksi 0,02 persen ke 3.245,69.

Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan BI ke Pasar Modal, Ini Sektor Saham yang Diuntungkan

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Jadi BUMD Penyumbang Dividen Terbesar, Bank DKI Diapresiasi Pemprov Jakarta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com