Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Euis Rohaini, Raup Omzet Ratusan Juta dari Bisnis Batik dan Kerajinan

Kompas.com - 28/08/2022, 20:25 WIB
Nur Jamal Shaid

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Punya komitmen, bermental kuat, dan pantang menyerah adalah tiga hal yang perlu dimiliki seorang pengusaha agar meraih kesuksesan. Ketiga prinsip ini pula yang terus dipegang Euis Rohaini (45), pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Cilacap, Jawa Tengah.

Owner CV Rajasa Mas Jaya memulai usaha batik pada tahun 2008 silam. Lalu pada tahun 2016, ia melebarkan bisnisnya dengan membuat produk kerajinan. Produk kerajinannya dibuat dari limbah konveksi dan bambu.

Saat itu, Euis melihat banyak limbah perca batik yang cukup banyak dan bingung mau dibuat apa. Akhirnya, dia berpikir menciptakan produk baru dengan mengkombinasikannya dengan kerajinan bambu untuk hiasan.

Baca juga: Kemenhub Sediakan Kapal Perintis Rute Sulteng-Kalimantan, Jadi Akses ke IKN

“Alhamdulillah setelah itu (membuat kerajinan), dapat order dari buyer Arab Saudi pada tahun 2016. Kami berhasil mengirim 5 kontainer ke Arab Saudi dalam waktu 1 tahun,” kata dia dalam keterangan resmi, dikutip Minggu (28/8/2022).

Euis mengatakan, awal mula menjadi eksportir adalah saat dirinya mengikuti pameran ekspor di Jakarta. Pada pameran tersebut, ia bertemu dengan salah satu buyer dari Arab Saudi.

“Dia (buyer) bilang ke saya bahwa dia hanya tinggal di Indonesia selama dua minggu saja. Tapi saya bilang ini harus deal. Akhirnya, setelah bolak balik Cilacap-Jakarta, mengurus berbagai macam dokumen dan menyesuaikan permintaan dari buyer, akhirnya bisa ekspor ke Arab Saudi,” ungkapnya.

Baca juga: 10 Hari Usai Jokowi Minta Harga Tiket Pesawat Turun, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Dari usaha batik dan kerajinan tersebut, Euis tidak hanya berhasil menjadi pebisnis yang sukses, tetapi juga memberdayakan masyarakat di sekitarnya.

Dia memiliki 100 orang pembatik dalam mendukung usahanya yang rata-rata berusia 50 tahun ke atas. Bahkan sebelum pandemi, omzetnya bisa mencapai Rp 500 juta dalam sebulan.

Pada tahun 2020, ekspor produknya ke luar negeri terpaksa harus berhenti karena pandemi Covid-19. Omzetnya pun menurun jadi Rp 300 juta per bulan. Namun, dia mengaku banyak memetik hikmah dari pandemi ini.

Selama pandemi, Euis lebih banyak belajar tentang ekspor dengan mengikuti berbagai pelatihan secara online hingga bergabung dengan Aspenku.com dan menambah jaringan melalui pameran.

Baca juga: OJK Cabut Izin Perusahaan Pembiayaan PT Mashill Internasional Finance

Karena itu, saat ada pameran Muslim Life Trade di acara Muslim Life Fest 2022, menjadi kesempatan berharga untuk saling mengenal, berjejaring, bernegosiasi dengan para buyer dari luar negeri.

“Saya tadi baru bisnis matching dengan buyer dari Filipina dan Tunisia. Tinggal di-follow up saja setelah ini dan memang sudah menjurus untuk adanya kerjasama. Saya juga sudah mulai kirim-kirim sampel ke para buyer,” ujarnya.

Dia pun memberikan tips untuk pelaku UKM yang ingin ekspor dan produknya bisa diterima pasar global. Menurut dia, hal paling utama yang harus dimiliki adalah mindset untuk mau berubah, pantang menyerah, cermat melihat pasar, berjejaring (berkolaborasi).

Baca juga: Cek Daftar Pinjol Ilegal dan Legal yang Dirilis OJK per Agustus 2022

“Adapun untuk permodalan, pelaku UMKM tidak perlu terlalu khawatir. Karena saat ini sudah banyak lembaga pembiayaan yang siap mendukung permodalan UMKM secara syariah,” kata dia.

Selain itu, lanjut dia, prinsip dalam berbisnis yang perlu dimiliki adalah komitmen, pekerja keras, dan menjaga kepercayaan. Komitmen di sini artinya komitmen untuk jujur, punya attitude yang baik, dan komitmen terhadap waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com