Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Pertalite Dikabarkan Akan Naik, Stafsus Erick Thohir: Jangan "Panic Buying"

Kompas.com - 29/08/2022, 16:18 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Isu kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite santer diperbincangkan. Hal ini dikhawatirkan menimbulkan panic buying di masyarakat.

Terkait hal ini, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga meminta masyarakat untuk menunggu kebijakan pemerintah dan tidak panic buying dengan membeli Pertalite dalam jumlah besar.

“Ya jangan panic buying-lah, nanti kalau panic buying membuat banyak orang yang tidak bisa mendapatkan Pertalite. Jangan panic buying, tunggu saja kebijakan dari pemerintah,” kata Arya di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Gudang Penimbunan BBM di Bogor Digerebek, Polisi Temukan Ribuan Liter Pertalite dan Solar

Mengenai rencana pemerintah menaikkan harga BBM, Arya mengatakan, hal ini merupakan wewenang Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM. Sementara itu, Kementerian BUMN melalui PT Pertamina (Persero) hanya pelaksana.

“Seperti yang saya sampaikan, (soal kenaikan harga) BBM silakan tanya kepada Kementerian Keuangan dan ESDM, kami hanya pelaksana. Pertamina pelaksana,” ungkap dia.

Alexandra Ananda Kenaikan harga Pertalite di Indonesia disebut bisa berdampak pada penjualan motor baru.


Arya mengungkapkan, pihaknya saat ini hanya menunggu perintah terkait eksekusi rencana penyesuaian harga BBM tersebut. Namun, ia memastikan bahwa stok Pertalite aman untuk mendukung mobilitas masyarakat saat ini.

“Kami pelaksana dan pelaksana nunggu saja kalau diperintahkan, kami yang penting kesiapan, penyediaan semua akan kami lakukan itu. Stok aman, tapi kan ada (potensi) panic buying, dan kami coba tahan tahan lebih kepada yang beli harus yang benar,” lanjut dia.

Baca juga: Berapa Harga Asli Pertalite hingga Elpiji Tanpa Disubsidi?

Arya menambahkan, untuk mengatasi potensi panic buying tersebut, pihaknya berupaya untuk menahan pembelian dalam jumlah banyak. Ia juga mengimbau agar pembeli BBM subsidi membeli sesuai dengan kebutuhan.

“Kita tahan artinya sesuai dengan ketersediaan, kami coba menanggulangi yang beli banyak, kami tahan,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com