Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Subsidi BBM Dinikmati Kaum Mampu, Ini Saran Ekonom untuk Pemerintah

Kompas.com - 30/08/2022, 10:30 WIB
Aprillia Ika

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan lalu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani membeberkan jika subsidi energi terutama subsidi BBM malah banyak dinikmati oleh warga yang mampu. Jika hal tersebut terus dibiarkan, maka subsidi BBM akan terus membengkak dan membebani keuangan negara.

Sri Mulyani bilang, subsidi solar yang beredar di pasar 89 persen-nya dinikmati oleh dunia usaha. Adapun untuk jenis BBM penugasan jenis Pertalite subsidinya dinikmati oleh 86 persen kalangan mampu.

Baca juga: Ratusan Triliun Subsidi BBM Banyak Dinikmati Orang Kaya, Sri Mulyani: Bikin Kesenjangan Semakin Lebar

Josua Pardede, Chief Economist Bank Permata, menyebutkan skema subsidi energi yang tepat sasaran untuk golongan tidak masyarakat mampu mendesak untuk diterapkan.

Menurut dia, besarnya konsumsi BBM bersubsidi oleh kalangan mampu disebabkan mekanisme subsidi saat ini bersifat terbuka dan diberikan ke produk energi.

“Artinya, siapa pun bisa mengakses BBM bersubsidi tersebut jika tanpa pembatasan,” ujar Josua melalui keterangannya, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Sri Mulyani: Subsidi BBM Rp 520 Triliun Banyak Dinikmati Orang Kaya...

Digitalisasi melalui MyPertamina

Dia menilai, pemberlakuan digitalisasi seperti melalui aplikasi MyPertamina dapat membatasi jumlah dan jenis kendaraan yang mengakses BBM subsidi.

Dalam hal ini, Pertamina dinilai perlu meningkatkan koordinasi dengan Korlantas Polri terkait dengan data kendaraan per plat nomor.

Kemudian, Pertamina juga bisa mencocokkan data kependudukan dan penduduk miskin, bekerja sama dengan TNP2K ataupun Kemensos dan Kemendagri.

"Dengan demikian, BBM bersusidi dapat disalurkan tepat sasaran,” kata Josua.

Baca juga: Seputar Rencana Kenaikan Harga BBM Subsidi: Banyak Dinikmati Orang Kaya hingga Anggaran Bengkak

Pentingnya pengendalian konsumsi BBM subsidi

Lebih lanjut menurut Josua, saat ini angka psikologis harga BBM jenis Pertalite berada di level Rp 10.000 untuk dapat mengurangi beban subsidi BBM agar nilai subsidi dalam APBN tidak bengkak menjadi Rp 700 triliun, atau tetap RP 502,6 triliun.

“Dari sisi daya beli, kami menghitung direct Impact kenaikan Pertalite 30,72 persen ke inflasi (proporsi pertalite 80 persen total bensin) sebesar 0,93 persen. Untuk indirect impact, kami perkirakan akan sebesar setengah dari direct impact atau sekitar 0,47 persen,” papar Josua.

Pengendalian konsumsi BBM bersubsidi penting dilalukan, asalkan ada payung hukumnya. Josua pun menyarankan pemerintah untuk segera menerbitkan revisi Perpres terkait pengendalian BBM bersubsidi mengingat kuota BBM bersubsidi diperkirakan habis pada Oktober atau November 2022.

Baca juga: Negara Tekor, Subsidi BBM dan Elpiji Banyak Bocor ke Orang Kaya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah 'Ambles', Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Rupiah "Ambles", Pemerintah Sebut Masih Lebih Baik dari Ringgit dan Yuan

Whats New
Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

Perkuat Struktur Pendanaan, KB Bank Terima Fasilitas Pinjaman 300 Juta Dollar AS Dari Korea Development Bank

BrandzView
Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi 'Global Shock'

Menko Airlangga Sebut Indonesia Belum Selesai Hadapi "Global Shock"

Whats New
Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Sanksi Menanti Perusahaan yang Tak Bayar THR Karyawan

Whats New
Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Relaksasi WFH untuk ASN Dinilai Tak Pengaruhi Arus Balik Lebaran

Whats New
Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Kemenaker Terima 1.475 Aduan Masalah THR, Paling Banyak terkait THR Tidak Dibayar

Whats New
Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Menteri PUPR: Pemindahan ASN ke IKN Setelah Upacara 17 Agustus

Whats New
IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

IHSG Ambles, BEI: Tensi Geopolitik Pengaruhi Pergerakan Indeks

Whats New
Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Ekonomi Indonesia Dinilai Cukup Kuat Redam Dampak Potensi Konflik Pascaserangan Iran

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 16 April 2024

Spend Smart
'Skenario' Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

Whats New
Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Ekonomi China Tumbuh 5,3 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Resmi Melantai di BEI, Saham MHKI Ambles 9,3 Persen

Whats New
Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Selasa 16 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com