Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nilai Tukar Rupiah Ditutup Menguat, Dollar AS Setara Rp 14.843

Kompas.com - 30/08/2022, 15:46 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot ditutup menguat pada sesi perdagangan Selasa (30/8/2022). Sejak pembukaan perdagangan, nilai tukar rupiah terus bergerak di zona hijau.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan hari ini, nilai tukar uang Garuda terhadap dollar AS ditutup menguat 55 poin atau 0,37 persen ke level Rp 14.843 per dollar AS. Pada sesi perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS bergerak pada rentang Rp 14.840 - Rp 14.896.

Sementara itu, mengacu kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), nilai tukar rupiah berada pada level Rp 14.875 per dollar AS pada Selasa hari ini, menguat dari posisi Senin (29/8/2022) sebesar Rp 14.887 per dollar AS.

Baca juga: Gema Knalpot Purbalingga, dari Dusun Pesayangan hingga Diakui Dunia

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, sentimen positif datang dari penguatan sejumlah indeks bursa Asia, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang menunjukan terjaganya kepercayaan investor terhadap instrumen investasi berersiko.

"Pasar masih melihat peluang pertumbuhan di aset beresiko di tengah berbagai isu negatif seperti resesi, inflasi, dan pengetatan moneter," ujar dia kepada Kompas.com, Selasa.

Sampai dengan sore hari ini, dollar AS terpantau melemah terhadap sebagian besar mata uang Asia, mulai dari dollar SIngapura, yen Jepang, won Korea Selatan, yuan China, rupee India, hingga ringgit Malaysia.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 0,38 Persen, 3 Emiten Ini Jadi Top Gainers

Namun demikian, indeks dollar AS masih berpotensi menguat pada sesi perdagangan mendatang, seiring dengan tingginya ekspektasi pasar atas kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed) yang agresif pada pertemuan September.

"Fedwatch tool CME menunjukan ekspektasi pasar bahwa Fed akan menaikan suku bunag acuan 75 bps di bulan September sebesar 71 persen," ucap Ariston.

Baca juga: Menperin: Kenaikan Harga Pertalite Tidak Berdampak Signifikan ke Sektor Industri Manufaktur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com