Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG Diproyeksi Bergerak Fluktuatif Hari Ini

Kompas.com - 31/08/2022, 07:13 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak fluktuatif pada sesi perdagangan Rabu (31/8/2022) hari ini, setelah pada sesi perdagangan Selasa (30/8/2022) kemarin ditutup menguat.

Mengacu kepada data RTI, pada sesi perdagangan kemarin indeks saham nasional ditutup naik 0,38 persen ke 7.159,47.

IHSG ditutup menguat, setelah bergerak di area positif sejak awal perdagangan, meskipun penguatan tergerus jelang penutupan perdagangan.

“Pergerakan masih dipengaruhi kekawatiran kebijakan suku bunga yang agresif dari The Fed,” ujar Analis Artha Sekuritas, Dennies Christopher, dalam risetnya, Selasa.

Baca juga: IHSG Ditutup Menguat 0,38 Persen, 3 Emiten Ini Jadi Top Gainers

Meskipun sinyal hawkish The Fed masih akan menjadi salah satu sentimen utama pergerakan pasar saham hari ini, Dennies meyakini, IHSG mampu kembali menguat.

Dari dalam negeri, investor sebenarnya masih mencermati efektivitas kebijakan bantuan sosial (bansos) untuk meredam dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi.

Sentimen hawkish The Fed disebut masih akan memengaruhi pasar saham nasional, namun IHSG berpotensi rebound pada sesi perdagangan hari ini.

“IHSG diprediksi menguat, Candlestick doji dengan higher high dan higher low dengan stochastic yang masih melebar setelah membentuk goldencross mengindikasikan potensi penguatan,” ujar Dennies.

Lebih lanjut Ia bilang, pada sesi perdagangan hari ini support IHSG berada pada rentang 7.125-7.091, sementara resistance berada pada rentang 7.208-7.257.

Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan BI ke Pasar Modal, Ini Sektor Saham yang Diuntungkan

Berbeda dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG terlihat masih berada dalam pola pergerakan sideways dengan potensi tekanan yang masih terlihat cukup kuat.

Oleh karenanya, Ia memprediksi, pada hari ini IHSG kembali melemah, dengan pergerakan pada rentang 7.002-7.223.

“Peluang terjadinya koreksi wajar dapat dimanfaatkan oleh investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat dalam jangka panjang IHSG masih menunjukkan pola uptrend,” ucap dia.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com