Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Strategi Kemenhub Turunkan Tarif Tiket Pesawat Meski Harga Avtur Tinggi

Kompas.com - 31/08/2022, 21:12 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus berupaya menurunkan harga tiket pesawat di tengah tingginya harga bahan bakar avtur.

Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nur Isnin Istiartono mengatakan, harga tiket pesawat bisa diturunkan melalui kolaborasi pemerintah dengan para kementerian/lembaga.

"Maupun kolaborasi antar para operator penerbangan maupun dengan dunia usaha nasional lainnya seperti BNI yang kemarin kolaborasi dengan GA group dan Lion Group," kata Isnin saat dihubungi, Rabu (31/8/2022).

Baca juga: Sandiaga Uno: Good News, Harga Tiket Pesawat Turun 15 Persen

Isnin mengatakan, operator bandara juga turun berkontribusi terutama pada peningkatan load factor dan utilitas operation pesawat termasuk mengatur pola perjalanan.

"Pola perjalanan yang kurang urgent bisa bergeser ke jadwal-jadwal yang non prime schedule, membantu peningkatan load factor penerbangan pada non prime schedule," ujarnya.

Lebih lanjut, Isnin juga mengatakan, pemerintah daerah turut berperan menjaga konektivitas melalui peningkatan tingkat keterisian pesawat sehingga maskapai dapat menjaga finansial.

"Ini membantu konektivitas dan tingkat keterisian pesawat," ucap dia.

Sebelumnya, Menhub Budi Karya Sumadi mengapresiasi kolaborasi sejumlah maskapai dengan sektor perbankan melalui peluncuran program Terbang Hemat.

Program ini diinisiasi oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk dengan menggandeng sejumlah maskapai yakni Garuda Indonesia dan Lion Air Group.

Budi mengatakan, program Terbang Hemat ini bertujuan untuk mendukung upaya menstabilkan harga tiket pesawat serta mengendalikan inflasi sebagaimana arahan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

"Saya mengapresiasi langkah nyata yang dilakukan BNI bersama Garuda Indonesia dan Lion Air Group," kata Budi saat menghadiri peluncuran program Terbang Hemat di Jakarta, Kamis (25/8/2022).

Budi mengatakan, program tersebut diharapkan dapat memberikan harga tiket pesawat yang lebih terjangkau, khususnya di waktu-waktu tertentu.

"Tadi istilahnya ada waktu prime time dan non prime time. Non prime time itu biasanya di hari Senin sampai Kamis di siang hari yang dapat memberikan harga tiket yang lebih kompetitif," ujarnya.

Budi menjelaskan, melalui upaya pemberian tarif khusus di waktu non prime time ini diharapkan bisa meningkatkan tingkat keterisian penumpang di waktu tersebut.

"Kalau penumpang (non prime time) bertambah, maskapai akan mendapatkan pemasukan, sehingga diharapkan dapat mengurangi tarif maksimal di waktu prime time," tuturnya.

Baca juga: 10 Hari Usai Jokowi Minta Harga Tiket Pesawat Turun, Apa Saja yang Sudah Dilakukan Pemerintah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com