Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank DKI Kantongi Laba Bersih Rp 504,90 Miliar pada Kuartal II-2022

Kompas.com - 02/09/2022, 04:30 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank DKI membukukan laba bersih sebesar Rp 504,90 miliar pada Kuartal II 2022. Capaian ini tumbuh 30,64 persen jika dibandingkan Kuartal II-2021 yang hanya Rp 386,47 miliar.

Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto mengatakan, pertumbuhan laba di periode ini penopang utamanya ialah pendapatan bunga bersih yang tumbuh 9,68 persen menjadi Rp 1,43 triliun.

"Efisiensi beban bunga menjadi faktor utama yang memberikan dampak positif bagi pertumbuhan laba Bank DKI melalui penjagaan tingkat cost of fund pada level terbilang rendah," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Airlangga Sebut Deflasi Agustus 2022 Hasil Usaha Ekstra Pemerintah

Dia melanjutkan, pendapatan berbasis komisi atau fee based income juga memberikan kontribusi positif terhadap laba karena dapat tumbuh 27,97 persen menjadi Rp 264,19 miliar di Kuartal II 2022.

Selanjutnya, pencapaian Pre-Provisioning Operating Profit (PPOP) pada periode ini tercatat sebesar Rp 797,24 miliar atau meningkat 26,97 persen dibandingkan dengan Kuartal II 2021 sebesar Rp 627,91 miliar.

Sejalan dengan berbagai upaya efisiensi yang dilakukan selama tahun 2022, Bank DKI dapat menekan rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang tercatat sebesar 75,80 persen di kuartal II 2022, membaik dibandingkan dengan kuartal II 2021 sebesar 76,98 persen.

Baca juga: Luhut: Pemerintahan Presiden Jokowi Selalu Tekankan Ekonomi Kerakyatan

Sementara Loan to Deposit Ratio (LDR) Bank DKI turut meningkat di Kuartal II 2022 yang tercatat sebesar 71,86 persen dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya yang masih berada di bawah 70 persen.

Adapun total aset Bank DKI tumbuh sebesar 28,99 persen, dari semula Rp 56,73 triliun pada Kuartal II 2021 menjadi Rp 73,17 triliun pada Kuartal II 2022.

Kredit Tumbuh 20,15 Persen, DPK Tumbuh 35,12 Persen

Kinerja positif pada Kuartal II 2022 juga ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit Bank DKI sebesar 20,15 persen menjadi menjadi Rp 43,64 triliun.

Direktur Utama Bank DKI Fidri Arnaldy mengatakan, pertumbuhan kredit perseroan terjadi pada seluruh segmen, dimana segmen mikro memiliki pertumbuhan tertinggi sebesar 34,77 persen.

Baca juga: Syarat dan Cara Daftar Subsidi Tepat MyPertamina Tanpa Aplikasi

"Pertumbuhan penyaluran kredit tersebut juga didukung dengan perbaikan kualitas aset Bank DKI yang ditandai dengan penurunan rasio NPL, tercatat 2,26 persen pada Kuartal II 2022 atau mengalami perbaikan dibanding Kuartal II 2021 sebesar 3,03 persen," kata Fidri.

Selain kredit, Bank DKI juga berhasil mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 35,12 persen, dari Rp 44,95 triliun pada Kuartal II 2021 menjadi sebesar Rp 60,73 triliun pada Kuartal II 2022.

Pertumbuhan DPK tersebut utamanya didorong oleh pertumbuhan dana giro sebesar 30,70 persen dari semula sebesar Rp 11,07 triliun pada Kuartal II 2021 menjadi sebesar Rp 14,47 triliun pada Kuartal II 2022.

Baca juga: Ini Respons XL Axiata soal Dugaan Kebocoran Data Pendaftar SIM Card

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com