Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebelum Beli BBM di SPBU, Kenali 5 Perbedaan Pertalite dan Pertamax

Kompas.com - 02/09/2022, 09:30 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa waktu terakhir isu kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi buah bibir hangat di kalangan masyarakat. Bahkan beredar rumor bahwa harga Pertalite dan Pertamax akan naik di awal bulan September 2022.

Namun, hal ini tak terbukti. Yang terjadi malah penurunan harga BBM nonsubsidi, jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite di seluruh SPBU Pertamina di Indonesia pada 1 Sepetember 2022. 

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting mengatakan, penyesuaian harga tersebut dilakukan untuk mendorong peralihan masyarakat ke BBM dengan nilai oktan tinggi.

“Penyesuaian harga BBM Pertamax Turbo dan Dex Series sekaligus, sebagai upaya kami mendorong masyarakat untuk dapat menggunakan produk-produk BBM Pertamina yang berkualitas dengan nilai angka oktan dan cetane yang tinggi, serta lebih ramah lingkungan,” ungkap Irto dalam siaran pers Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Cek Perincian Harga Terbaru BBM Pertamax Turbo, Pertamina Dex, dan Dexlite di Semua SPBU

Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi menungkapkan alasan pemerintah masih belum menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi hingga saat ini, setelah lebih dari seminggu isu kenaikan harga BBM subsidi berhembus adalah dalam rangka menjaga daya beli masyarakat.

“Pemerintah berupaya semaksimal mungkin menjaga daya beli masyarakat. Tapi kondisi APBN ini berat untuk semuanya. Daya beli ini penting, karena sebagian PDB kita, drivernya dari sektor konsumsi kira-kira di 55-60 persen PDB kita dari sektor konsumsi,” kata Komaidi.

Lalu, apa yang membedakan antara BBM subsidi Pertalite dengan BBM nonsubsidi Pertamax? Sebelum Anda memilih akan membeli BBM jenis apa di SPBU, ada baiknya untuk mengetahui lebih rinci perbedaan antara Pertalite dan Pertamax:

Baca juga: Maju Mundur Kenaikan Harga BBM Subsidi Pertalite-Solar, Ini Kata Pengamat

1. Nilai oktan

Pertalite dan Pertamax memiliki nilai oktan yang berbeda. Berdasarkan siaran pers, insurance marketplace Lifepal.co.id Jumat (2/9/2022), Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90 dan Pertamax 92.

Angka ini menunjukan bahwa besaran tekanan yang bisa diberikan sebelum pembakaran bensin secara spontan. Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar, maka BBM akan lebih lama untuk terbakar.

Oktan atau RON juga berguna sebagai indikator penggunaan bahan bakar bagi kendaraan baru kamu. Biasanya, setiap perusahaan yang memproduksi kendaraan mengeluarkan nilai minimum RON untuk setiap kendaraannya.

“Bagi kendaraan yang memiliki kompresi tinggi lebih cocok menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Jadi, kamu tinggal mencocokkan bahan bakar mana yang paling tepat untuk kendaraan yang kamu gunakan,” mengutip siaran pers, Lifepal.co.id.

Baca juga: Harga BBM Nonsubsidi Turun, Pertamina: Kami Dorong Masyarakat Beralih ke BBM dengan Nilai Oktan Tinggi

 

Adimas Afif Lantas, berapa harga Pertalite tanpa subsidi versi mereka?


2. Kompresi mesin

Selanjutnya adalah kompresi mesin yang juga bisa dijadikan patokan perbedaan pertalite dan pertamax. Untuk kamu ketahui, bahwa pertamax dibuat untuk mesin dengan kompresi diatas 10:1 sampai 10,9:1. Sementara itu, pertalite ditujukan untuk kompresi di bawah Pertamax, yaitu 9:1 hingga 10:1.

Meski begitu, pertamax memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan pertalite, yaitu mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com