Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Omzet Industri Halal Dunia Capai 2 Triliun Dollar AS, BI: Potensi Kita Masih Sangat Besar

Kompas.com - 02/09/2022, 14:10 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan omzet industri halal dunia sekitar 2 triliun dollar AS, melebihi produk domestik bruto (PDB) Indonesia yang sekitar 1,2 juta dollar AS.

Namun sayangnya, Deputi Gubernur Bank Indonesia Juda Agung mengatakan, hingga saat ini industri halal dunia masih didominasi oleh negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan Muslim.

Misalnya, eksportir utama daging halal ke negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ialah Brazil, India, dan Amerika Serikat. Sementara negara eksportir fashion Muslim ke negara-negara OKI ialah Tiongkok, Turki, dan India.

Baca juga: RI Tak Masuk 10 Besar Produsen Industri Halal Dunia, Erick Thohir: Mau sampai Kapan jadi Penonton?

Dia bilang, hal tersebut tersebut membuktikan bahwa masih banyak peluang yang harus dimanfaatkan Indonesia di industri halal ini.

Mengingat mayoritas penduduk Indonesia sebagian besar beragama Islam sehingga seharusnya sudah terbentuk ekosistem syariah yang memudahkan Indonesia melakukan produksi hingga pemasaran di industri ini.

"Jadi potensi kita masih sangat besar untuk kita kembangkan, baik untuk konsumsi domestik maupun ekspor seperti fashion muslim," ujarnya saat acara Digital and Sharia Economic Festival (DIGISEF) yang disiarkan virtual, Jumat (2/9/2022).

Kendati demikian, Juda mengungkapkan, ekonomi dan keuangan syariah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan kinerja yang positif.

Baca juga: Ingin jadi Episentrum Industri Halal, Perbankan Syariah di RI Butuh Dorongan

Kinerja positif tersebut tercermin saat tahun 2021 Indonesia menjadi peringkat pertama sebagai negara dengan pengembangan eksosistem ekonomi keuangan syariah di dunia.

Dia bilang, dengan sudah terbentuknya ekosistem ekonomi keuangan syariah, maka seharusnya Indonesia dapat terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

"Jadi diharapkan dengan adanya ekosistem, termasuk mulai dari produksi, pemasaran, kemudian juga fasilitas untuk sertifikasi halal, pembiayaan perbankan dan nonperbankan juga," ucapnya.

Namun demikian, kata dia, Indonesia tidak boleh puas dengan capaian yang positif tersebut lantaran masih banyak yang harus dilakukan untuk meraup potensi di industri halal dunia.

Oleh karenanya, BI bersama Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) berupaya untuk mendorong Indonesia agar dapat meraup potensi yang besar tersebut di industri halal dunia.

"BI beserta anggota KNEKS mendorong industri makanan halal, fashion, dan pertanian dalam arti yang lebih luas," kata Juda.

Baca juga: Menkop Teten: Industri Halal Sumbang PDB 3,8 Miliar Dollar AS

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com