Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Analis Perkirakan Harga Kripto Sepanjang September Tidak Bersabahat

Kompas.com - 02/09/2022, 21:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak analis masih meyakini bulan September memiliki rekam jejak yang tidak bersahabat dengan harga kripto, khususnya Bitcoin (BTC). Melihat grafik Bitcoin Monthly Returns, Bitcoin rata-rata turun hampir 6 persen di bulan September dalam lima tahun terakhir.

Pada saat penulisan, Bitcoin sudah mengalami penurunan 14 persen pada Agustus lalu yang ditutup pada candle bulanan di level 20.055 dollar AS. Sementara, Bitcoin masih dalam fase bearish dalam jangka pendek.

"Gerak Bitcoin sekarang siap untuk diperdagangkan dalam kisaran level antara 18.000 dollar AS dan 21.000 dollar AS. Awal September, indeks Fear and Greed Index Bitcoin kembali turun dan retest support di kategori Extreme Fear," papar Trader Tokocrypto, Afid Sugiono melalui keterangan tertulis, Jumat (2/9/2022).

Baca juga: Regulasi Kripto di Indonesia Dinilai Lebih Baik dari Sejumlah Negara

Kemudian, lanjut Afid, Bitcoin Dominance pada Agustus juga ditutup merah dengan penurunan sebesar 4,46 persen. Kenaikan Dominance dibutuhkan untuk mendongkrak harga dan sentimen pasar pada Bitcoin.

Menurutnya, kondisi terbaik terjadi apabila pergerakan harga dan dominasi selaras mengalami kenaikan. Afid menambahkan, menarik untuk melihat perkembangan market ke depan, karena September ini berbeda dengan adanya peristiwa The Merge dan Vasil Hard fork Cardano.

Namun, di sisi lain, The Fed pasti akan menaikan suku bunga acuan di rapat FOMC bulan ini.

"Banyak sisi baik dan buruk yang terjadi di September tahun ini. Analis sulit memprediksi gerak kripto menjelang akhir tahun. Kemungkinan besar The Merge Ethereum dan kenaikan suku bunga The Fed akan memainkan peran penting di laju market," katanya.

Pergerakan Kripto Sepekan

Baca juga: Ini Respons Indodax soal Pembatasan Izin Pedagang Aset Kripto

Menjelang akhir pekan awal September 2022, market aset kripto mulai mengalami pullback. Namun, secara keseluruhan pergerakan market dalam sepekan terakhir masih tergolong sideways.

Melansir CoinMarketCap pada hari Jumat (2/9/2022) pukul 12.00, nilai Bitcoin naik ke zona hijau, 0,67 persen dengan harga 20.170 dollar AS selama 24 jam terakhir, tapi tetap anjlok 6,44 persen dalam sepekan.

Altcoin lainnya, Ethereum (ETH) yang digadang-gadang akan memasuki fase bullish jelang The Merge, mulai naik lebih tinggi dari BTC, 2,95 persen di harga 1.597 dollar AS selama 24 jam terakhir.

Namun, dalam sepekan ETH turun 5,3 2 persen. Afid mengatakan, gerak market yang melaju tipis pada Jumat pagi ini menandakan optimisme investor untuk melakukan akumulasi. Melihat harga kripto yang anjlok sejak pekan lalu, membuat investor mulai bersemangat mengoleksi aset tersebut.

"Saat ini tampaknya para investor menganggap waktu yang tepat untuk melakukan aksi akumulasi. Terlebih, prospek kripto terbilang cemerlang dalam jangka pendek di awal bulan September ini," katanya.

Afid menambahkan dalam waktu dekat akan ada dua peristiwa yang mungkin memberikan sentimen positif ke market kripto. Pertama, ekosistem Ethereum akan segera melakukan pembaruan jaringan, alias The Merge, yang dilakukan pada tanggal 10-20 September 2022.

Kedua, ekosistem Cardano pun digadang-gadang akan melakukan upgrade jaringan lebih cepat dari jadwal. Implementasi Vasil Hard Fork atau pembaruan jaringan Cardano sebenarnya bisa menjadi sentimen positif bagi laju harga kripto.

Namun Afid mengingatkan, bahwa masih ada sentimen negatif yang bisa menghadang laju market kripto. iklim makroekonomi dipandang sedang tidak kondusif, apalagi perilisan data-data ekonomi, seperti inflasi zona Euro, yang melingkupi 19 negara, naik selama 9 bulan berturut-turut.

Baca juga: Kripto dan Bayang-bayang Inflasi

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com