Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Malang Sempat "Panic Buying" gara-gara Isu BBM Naik, Pertamina: Harap Tenang, Stok Aman

Kompas.com - 02/09/2022, 21:38 WIB
Nugraha Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Isu harga BBM subsidi Pertalite dan Solar mulai 1 September 2022 santer terdengar di Malang, sehingga warga pun "panic buying" antre di sejumlah SPBU sejak tanggal 31 Agustus 2022. 

Isu yang beredar, harga Pertalite naik jadi Rp 10.000 per liter dari sebelumnya Rp 7.650 per liter, sementara harga Solar naik jadi Rp 7.200 per liter dari sebelumnya Rp 5.150 per liter.

Terkait hal tersebut, Sales Branch Manager Pertamina Rayon I Malang Raya, Ahmad Ubaidillah kemudian memberikan pernyataan sebagai berikut.

Baca juga: Harga BBM Pertalite Dikabarkan Akan Naik, Stafsus Erick Thohir: Jangan Panic Buying

Stok BBM aman

Pertama, hingga 1 September 2022 belum ada pernyataan resmi dari Pertamina atau Pemerintah Pusat terkait kenaikan harga BBM.

Kedua, masyarakat di Malang tidak perlu "panic buying" akibat isu kenaikan harga BBM subsidi Pertalite-Solar tersebut. Sebab, stok BBM di Terminal BBM Pertamina Malang di Jalan Halmahera, Kota Malang masih aman. 

"Total stok BBM di depo Pertamina sekitar 4.800 kilo liter dan bisa untuk bertahan selama dua hari, namun setiap hari kami ada kiriman sekitar 2.200 kilo liter dari Surabaya," kata Ahmad pada Kompas.com, Kamis (1/9/2022).

Ketiga, ia juga menyebutkan, BBM subsidi tidak mengalami kelangkaan. "Setiap hari prosesnya reguler seperti ini (mendapatkan distribusi BBM). Jadi secara stok akan menyambung terus," kata Ahmad.

Baca juga: Antrean Mengular Sempat Terjadi di Sejumlah SPBU, Stok BBM Pertamina Aman?

Kenaikan permintaan BBM subsidi

Dihubungi secara terpisah, Section Head Communication and Relations PT Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Arya Yusa Dwi Candra mengatakan, sejak adanya isu kenaikan harga BBM terjadi peningkatan konsumsi (BBM subsidi) di Jawa Timur (Jatim). 

"Kalau berdasarkan data memang ada peningkatan 10 persen sejak satu bulan terakhir," katanya.

Sedangkan di area Jatimbalinus sendiri, kenaikan permintaan konsumen di wilayah tersebut tercatat naik 5-7 persen.

"Ada kenaikan permintaan sebesar 5-7 persen," kata Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Deden Mochamad Idhani, melalui keterangan resminya Kamis (25/8/2022) malam.

Baca juga: Kuota BBM Subsidi Menipis, Bisa Terjadi Kelangkaan Solar dan Pertalite?

Warga diimbau tak panic buying

Sebelumnya, Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meminta warganya tidak panic buying menyikapi isu rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Dia memastikan, stok BBM dan LPG di Jatim menurut dia aman bahkan sampai sebulan ke depan.

"Hasil koordinasi kami dengan Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, stok BBM dan LPG Jatim aman hingga 30 hari ke depan," katanya melalui keterangan resminya, Jumat (2/9/2022).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga juga sebelumnya meminta masyarakat untuk menunggu kebijakan pemerintah dan tidak panic buying dengan membeli Pertalite dalam jumlah besar.

“Ya jangan panic buying-lah, nanti kalau panic buying membuat banyak orang yang tidak bisa mendapatkan Pertalite. Jangan panic buying, tunggu saja kebijakan dari pemerintah,” kata Arya di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Mengenai rencana pemerintah menaikkan harga BBM, Arya mengatakan, hal ini merupakan wewenang Kementerian Keuangan dan Kementerian ESDM. Sementara itu, Kementerian BUMN melalui PT Pertamina (Persero) hanya pelaksana.

“Seperti yang saya sampaikan, (soal kenaikan harga) BBM silakan tanya kepada Kementerian Keuangan dan ESDM, kami hanya pelaksana. Pertamina pelaksana,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com