Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Tunggu Rencana Penyehataan Keuangan AJB Bumiputera 1912

Kompas.com - 06/09/2022, 09:31 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 masih berusaha untuk keluar dari sengkarut gagal bayar yang menjerat perusahaan berusia 110 tahun tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ogi Prastomiyono mengatakan, masalah utama dari perusahaan asuransi ini adalah aset yang tidak cukup menutupi kewajibannya (liabilitas).

"Masalah utamanya adalah kewajiban yang lebih besar daripada asetnya," kata dia dalam konferensi pers Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB), Senin (5/9/2022).

Baca juga: OJK Restui Irvandi Gustari Jadi Dirut AJB Bumiputera 1912

Dia menambahkan, AJB Bumiputera sendiri saat ini telah memiliki Badan Perwakilan Anggota (BPA). Direktur utama juga telah ditunjuk untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan asuransi tersebut.

"Kami sudah menyetujui mengenai Badan Perwakilan Anggota (BPA) yang resmi, badan tertinggi di dalam asuransi Bumiputera tersebut," ucap dia.

Belum lama ini, AJB Bumiputera juga telah mengumumkan Irvandi Gustari sebagai direktur utama setelah lulus tes kemampuan dan kepatutan di OJK.

Ogi bilang, calon direktur utama tersebut telah disetujui oleh OJK sebagai direktur utama AJB Bumiputera.

"Jadi organ dari AJBB itu sudah lengkap baik dari BPA, direksi, maupun komisaris sudah lengkap," tegas Ogi.

Kemudian, Ogi bilang, OJK saat ini tengah menunggu rencana penyehataan perusahaan (RPK) yang sedang digarap oleh BPA, direksi, dan komisaris.

"Ini kami tunggu RPK yang di-submit," tandas dia.

Baca juga: Nasabah AJB Bumiputera: Kami Meminta Belas Kasih dan Perhatian Presiden Joko Widodo...

Sebagai informasi, berdasarkan data OJK yang disampaikan pada Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Februari 2022 lalu, posisi keuangan AJB Bumiputera hanya memiliki aset senilai Rp 10,7 triliun. Sementara diketahui, dari jumlah tersebut sebanyak Rp 6 triliun merupakan aset properti.

Sementara itu, total liabilitas AJB Bumiputera sudah mencapai Rp 32,63 triliun per 31 Desember 2021. Liabilitas perusahaan terus meningkat sejak 2019 dari Rp 30,42 triliun, dan 2020 naik jadi Rp 31,94 triliun.

Dengan demikian, AJB Bumiputera mencatat defisit ekuitas sebesar Rp 21,9 triliun.

Baca juga: Rencana Penyehatan Keuangan Perusahaan AJB Bumiputera Tunggu Restu OJK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com