Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Teten Targetkan Pembiayaan UMKM Capai 30 Persen dari Total Fasilitas Perbankan di 2024

Kompas.com - 06/09/2022, 16:10 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) RI Teten Masduki mengatakan, fasilitas pembiayaan untuk UMKM perlu ditingkatkan.

Targetnya, sampai tahun 2024 pembiayaan untuk UMKM dapat mencapai 30 persen dari total kredit perbankan di Indonesia.

"Sekarang (fasilitas pembiayaan dari perbankan untuk UMKM) baru sampai 20 persen," kata dia dalam acara webinar DEWG Webinar 2022 Digitizing Indonesia's Informal Economy, Selasa (6/9/2022).

Baca juga: Kembangkan UMKM, Pemerintah Butuh Data Produk yang Dibutuhkan Masyarakat

Ia menyampaikan, target tersebut masih jauh tertinggal dibandingkan negara kawasan Asia Tenggara lainnya.

Sebagai perbandingan, Teten memaparkan, fasilitas pembiayaan untuk UMKM dari perbankan di Malaysia dan Thailand telah mencapai angka 40 persen.

"Apalagi kalau Korea Selatan sudah sampai 81 persen kredit perbankan untuk UMKM," imbuh dia.

Kemudian, Teten menuturkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) juga mengalami kesulitan. Padahal, saat ini sudah ada aturan kredit tanpa agunan hingga Rp 100 juta.

Untuk itu, Teten mendorong bank penyalur KUR memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan credit scoring. Di samping itu, UMKM juga diminta untuk melakukan pembukuan secara digital.

Dengan begitu, credit scoring akan efektif menyalurkan kredit perbankan termasuk KUR di dalamnya. Tujuan penyaluran KUR ini terutama untuk usaha mikro yang tidak memiliki agunan.

Baca juga: Dukung UMKM, Erick Thohir Lakukan 3 Langkah Ini

Lebih jauh, Teten menceritakan, UMKM telah dibantu oleh digital marketers dalam memasarkan produk ke pasar digital. Tidak hanya ecommerce, dalam ekosistem digital sekarang telah terdapat pula social commerce, game commerce, dan TV commerce.

"Para reseller peranannya penting, yang tadinya menjual produk asing, sekarang sudah bergeser menjual produk UMKM dan sekarang sudah memproduksi sendiri barangnya," terang dia.

Teten bilang, bagi para internet marketers struktur harga produk UMKM tidak menarik. Hal ini lantaran keuntungan yang didapatkan internet marketers relatif kecil.

"Akhirnya mereka membuat produk sendiri atau produk luar. Saat membuat sendiri ini bagus, karena meskipun produknya hanya satu atau dua tetapi memiliki kualitas industri," tandas dia.

Baca juga: Perluas Pasar Komoditas Unggulan, UMKM Papua Didorong Masuk Ekosistem Digital

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com