Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Akan Fasilitasi Pabrikan Lokal Penunjang Industri Hulu Migas Tembus ke Pasar Global

Kompas.com - 07/09/2022, 12:10 WIB
Kiki Safitri,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memberangkatkan perlengkapan dan logistik delegasi Indonesian Pavilion, yang akan dipamerkan di Eksibisi Migas Asia (Oil & Gas Asia –OGA Exhibition 2022) di Kuala Lumur, Malaysia, pada 13-15 September 2022.

Adapun sebanyak 20 perusahaan dalam negeri, termasuk pabrikan lokal penunjang industri hulu migas ambil bagian dan tergabung dalam delegasi Indonesian Pavilion.

Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas, yang juga menjabat sebagai Ketua Delegasi Indonesian Pavilion OGA 2022, Erwin Suryadi mengatakan, pemerintah Indonesia sangat serius mengawal dan memfasilitasi pabrikan dalam negeri untuk tembus ke pasar regional dan global.

Baca juga: Lewat Gas Expo 2022, BPH Migas dan SKK Migas Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi Nasional

“Kami sudah menyusun waktu pertemuan peserta delegasi Indonesian Pavilion dengan para pengambil keputusan dari perusahaan minyak internasional,” kata Erwin usai pelepasan logistik delegasi Indonesian Pavilion di, kawasan pergudangan PT. Cerindo Prima Logistik, Jakarta Selasa (6/9/2022).

Oil & Gas Asia merupakan salah satu eksibisi migas paling akbar di Asia, di mana pemangku kepentingan industri migas bertemu dengan para pengambil keputusan perusahaan-perusahaan minyak nasional dan internasional.

Event ini sekaligus menjadi wadah bertukar informasi mengenai teknologi dan trend terkini industri migas. Penyelenggaraan OGA 2022 kali ini digabung dengan Malaysian Oil & Gas Services Exhibition and Conference (MOGSEC).

Selain diikuti oleh para eksekutif perusahaan perusahaan minyak dan gas dunia, Oil & Gas Asia Exhibition 2022 juga akan dihadiri Perdana Menteri Malaysia, serta beberapa menteri dan pejabat otoritas migas Malaysia.

Baca juga: Punya Target Produksi 1 Juta Barrel Minyak Per Hari, SKK Migas Mengaku Butuh Investasi Rp 390 Triliun

Erwin menjelaskan, pemerintah Indonesia untuk pertama kalinya akan hadir di forum tersebut, satu atap dengan para pelaku industri hulu migas lokal dan nasional, yang diwakilkan oleh pejabat Kementerian ESDM dan Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto.

“Bersama-sama kita akan mamakai badge merah-putih di Indonesia Pavilion. Kita tunjukkan bahwa industri hulu migas di Indonesia bisa bersaing di luar negeri,” ujarnya.

Menurutnya, dalam banyak hal daya saing dan kemampuan perusahaan dalam negeri tidak kalah dengan produk impor. Setidaknya keunggulan itu terlihat di Forum Kapasitas Nasional 2022. Begitu banyak barang dan jasa perusahaan dalam negeri dipakai oleh operator migas kelas dunia yang menjadi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) seperti Petronas, Eni, ExxonMobil atau Petrochina.

“Barang dan jasa perusahaan lokal itu digunakan karena berhasil memenuhi kualifikasi standar operator migas, yang umumnya punya standar kualitas yang tinggi,” kata Erwin.

Oleh karena itu, SKK Migas berkepentingan mempromosikan produk-produk lokal terbaik penunjang industri hulu migas ke pasar global. Pada prinsipnya, SKK Migas berkomitmen untuk menciptakan dampak berganda industri hulu migas bagi perekonomian nasional.

“Hal ini juga sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk memperkuat produk dalam negeri, termasuk untuk bersaing di pasar dunia,” tambah dia.

Keterlibatan Indonesia Pavilion di acara OGA MOGSEC 2022 merupakan tindak lanjut darikegiatan Forum Kapasitas Nasional 2022, yang baru saja dilaksanakan akhir Juli kemarin. Di Forum itu, SKK Migas melakukan seleksi kepada 20 pabrikan terbaik dalam negeri untuk dapat menunjukkan produk-produk andalannya.

Kegiatan ini sekaligus mempertemukan (business matchmaking) dengan perusahaan migas di Asia Pasifik seperti Petronas Malaysia, PTT Thailand, Exxonmobile Singapore dan perusahaan-perusahaan lainnya. Adapun 20 pabrikan yang tergabung dalam Indonesian Pavilion antara lain Pertamina Group ( Pertamina Sub Holding Utama, Pertamina Drilling Service Indonesia, dan Elnusa), Pertamina Patraniaga, dan PT Teknologi Rekayasa Katup.

Kemudian, PT Luas Birus Utama, PT IMECO Inter Sarana, PT Sagatrade Murni, PT Seamless Pipe Indonesia Jaya, PT Artas Energy Petrogas, PT Meindo Elang Indaah, PT Titian Service Indonesia, PT Dwi Sumber Arca Waja, PT Jotun Indonesia, PT Bukit Baja Nusantara, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari, PT Rainbow Tubulars Manufacture, PT Fajar Benua Indopack, PT Krakatau Steel dan Krakatau Pipe Industries, PT Kairos Utama Indoesia, PT Pertamina International Shipping, serta PT Epsindo Jaya Pratama.

Baca juga: SKK Migas Dorong Penggunaan TKDN untuk Dorong Target Produksi Minyak dan Gas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com