Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Tertarik Kerja Sama Kembangkan Kapal Listrik dengan Denmark

Kompas.com - 07/09/2022, 21:45 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BELITUNG, KOMPAS.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bapppenas, Suharso Monoarfa mengatakan, Indonesia tertarik untuk bekerja sama dalam mengembangkan kapal berdaya listrik.

Hal tersebut ia kemukakan usai melakukan pertemuan internal dengan Menteri Kerja Sama Pembangunan dan Nordik dari Denmark, Flemming Moller Mortensen, di Kepulauan Belitung, Rabu (7/9/2022).

"Kita sebenarnya sudah punya kerja sama di bidang perkapalan untuk perkapalan yang menggunakan energi listrik. Jadi itu bagaimana kita bisa mengembangkan kerja sama karena Denmark yang punya pulau seperti Indonesia dengan 400 pulaunya," kata Suharso di sela perhelatan G20 Ministerial Development Meeting Side Event.

"Mereka juga connectivity-nya berdasarkan kapal-kapal yang dijalankan dengan kapal listrik. Nah, kita juga berminat untuk jarak-jarak pendek di Negeri Indonesia," sambung dia.

Baca juga: Produksi Kapal Listrik Terkendala Ukuran Baterai

Pembahasan berikutnya terkait blended finance atau pendanaan campuran dari berbagai negara, seperti Denmark salah satunya. Dengan blended finance tersebut lanjut Suharso, akan dimanfaatkan untuk transisi energi ramah lingkungan.

"Peluang untuk blended finance terkait dengan pembiayaan transisi energi. Kita tahu bahwa kita punya komitmen untuk menurunkan efek gas rumah kaca atas upaya sendiri sekitar 29 persen pada 2030. Tapi kalau dibantu bisa mencapai 45 persen. Kita bercita-cita net zero emition pada 2060. Syukur kalau bisa mencapai 2050," jelasnya.

Baca juga: Luhut Janjikan Indonesia yang Lebih Baik ke Utusan AS, karena Pakai Kendaraan Listrik dan B40


Suharso bilang, persoalan besar dalam energi yang dihadapi Indonesia adalah di Pulau Jawa. Pulau Jawa ini kondisi hutannya minim, berbeda dengan pulau-pulau lain. Dengan demikian, fokus pemerintah adalah menurunkan emisi gas rumah kaca yang ada di Pulau Jawa terlebih dahulu.

"Yang paling penting bagaimana kita bisa menurunkan efek dari gas rumah kaca dan energi-energi yang ada di Pulau Jawa," ucap dia.

Kemudian, kedua negara ini juga membahas teknologi informatika (IT), masalah global yang dihadapi, serta menyatakan kehadiran Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen di puncak acara KTT G20 yang berlangsung di Bali, pada November tahun ini.

Baca juga: Luhut: Energi Terbarukan Jadi Isu Prioritas Presidensi G20 Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com