Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Khawatirkan Laporan Keuangan Bank Tidak Tunjukkan Kinerja Sebenarnya, Ini Sebabnya

Kompas.com - 08/09/2022, 11:45 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, saat ini laporan keuangan perbankan masih tidak menunjukkan kinerja yang sebenarnya akibat adanya kebijakan terkait restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK Anung Herlianto mengatakan, dalam kinerja keuangan perbankan saat ini masih terdapat deviasi, yang merupakan imbas dari adanya ketentuan restrukturisasi Covid-19, seperti penetapan kualitas aset dan pencadangan risiko kredit.

"Kalau kita terus-terusan menerapkan kebijakan restrukturisasi, laporan keuangan perbankan kita itu tidak menunjukkan kinerja yang sebenarnya," ujar dia, di Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Rp 608 Miliar Dana di Perbankan Terindikasi Berasal dari Judi Online

Padahal, Ia bilang, berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh lembaga internasional, saat ini 51 negara sudah mencabut ketentuan terkait restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

"Jadi mereka sudah menampilkan laporan keuangan sebagaimana mestinya," kata Anung.

Baca juga: Ditopang Kredit Modal Kerja, Pertumbuhan Kredit Perbankan Tumbuh 10,71 Persen Pada Juli 2022

Tahun depan ada penilaian Basel Comittee

Di sisi lain, pada tahun depan Basel Committee on Banking Supervision (BCBS) akan melakukan penilaian Regulatory Consistency Assessment Program (RCAP) terhadap konsistensi dari regulasi yang diterbitkan otoritas pengawas keuangan Indonesia.

"Jadi kita itu akan dinilai konsistensi terhadap standar internasional. Jangan sampai mereka menampilkan laporan keuangan sebenarnya, sementara kita masih (menerapkan kebijakan restrukturisasi kredit)," tutur Anung.

Baca juga: Perbankan Hadapi Tantangan Jadikan HAKI sebagai Jaminan Kredit, Apa Saja?


Oleh karenanya, OJK saat ini masih melakukan asesmen terhadap keberlanjutan dari kebijakan restrukturisasi kredit terdampak Covid-19.

Harapannya, keputusan dari hasil asesmen dapat mencegah terjadinya risiko moral hazard ataupun cliff efect terhadap kinerja perbankan.

"Kita lagi lakukan asesmen, nanti akhir september mungkin kita sudah presentasi di RDK (Rapat Dewan Komisioner)," ucap Anung.

Baca juga: Ini Kiat-kiat Berinvestasi di Pasar Modal dari OJK, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com