Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Targetkan Setoran Dividen BUMN Rp 43,3 Triliun pada 2023

Kompas.com - 08/09/2022, 14:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan memberikan dividen kepada negara sebesar Rp 43,3 triliun pada tahun 2023. Adapun realisasi dividen pada tahun anggaran 2022 sudah mencapai Rp 39,7 triliun atau lebih besar daripada target awal yang sebesar Rp 36,4 triliun.

“Untuk setoran dividen BUMN terus meningkat menjadi Rp 43,3 triliun pada 2023. Insya Allah kita coba melakukan efisiensi, efektivitas, dan perbaikan model bisnis,” kata Erick saat rapat kerja (raker) dengan Komisi VI DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Dia mengatakan, tahun 2024-pun optimis setoran dividen akan lebih besar. Hal ini bisa dicapai melalui transformasi BUMN yang mendorong perbaikan kinerja secara menyeluruh.

Baca juga: Erick Thohir: Harga Pertamax Bisa Turun Jika Harga Minyak Dunia 75 Dollar AS Per Barrel

“Kita optimistis di 2024 pun akan lebih dari Rp 43 triliun, jadi ada kenaikan yang berjenjang dan kalau kita lihat Rp 43,3 triliun ini angka sebelum Covid-19. Jadi dengan segala yang kita lakukan, baik penutupan, merger dan lain-lain, kita bisa lihat angkanya sudah mulai kembali seperti sebelum Covid-19,” lanjutnya.

Mantan presiden Inter Milan itu mengungkapkan, saat ini total aset BUMN tumbuh dari Rp 8.312 triliun pada 2020 menjadi Rp 8.978 triliun pada 2021 atau naik 8 persen. Demikian juga dengan pendapatan usaha yang naik 19 persen.

“Lalu pendapatan usaha, Alhamdulillah dari Rp 1.930 triliun naik 19 persen menjadi Rp 2.292 triliun, artinya ini mirip dengan situasi sebelum Covid-19, jadi sudah kembali normal secara penjualan," ujar Erick

Sementara itu, laba bersih BUMN secara konsolidasi juga meningkat sangat signifikan dari Rp 13 triliun pada 2020 menjadi Rp 125 triliun pada 2021. Dengan efisiensi dan perbaikan bisnis model, Erick berharap laba bersih pada 2022 akan mencapai Rp 144 triliun.

Erick juga memaparkan, total utang pendanaan konsolidasi BUMN pada 2021 sebesar Rp 1.580 triliun atau hanya 36 persen dari investasi tertanam (modal ekuitas plus utang pendanaan) pada BUMN dengan Rp 4.358 triliun.

"Jadi kondisinya sehat. Kita memang memfokuskan utang pendanaan investasi karena kita ingin memastikan bahwa utang-utang ini punya return atau pengembalian yang baik. Utang pendanaan terhadap EBITDA ini juga bisa kita lihat menurun dari rasio 4,26 ke 3,37," ucapnya.

Erick menegaskan, dengan penurunan ratio utang pendanaan terhadap EBITDA, maka akan semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar utang.

Baca juga: Erick Thohir: Kita Membuktikan Infrastruktur Bisa Dibangun dengan Investasi, Bukan Utang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com