Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Naik, Bagaimana Dampaknya ke Pasar Modal Tanah Air?

Kompas.com - 09/09/2022, 08:45 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Solar dan Pertalite turut berdampak ke pasar modal di tanah air.

Menurut Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, kondisi pasar modal belakangan ini dipengaruhi oleh kekhawatiran akan inflasi usai pemerintah menaikkan harga BBM.

"Terkait dengan kondisi pasar saham dan ekonomi saat ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih dibayangi inflasi, terlebih setelah pemerintah menaikkan harga BBM," kata Martha dalam siaran pers, Kamis (8/9/2022).

Baca juga: Jika Harga BBM Naik, Apakah Upah Pekerja Ikut Naik? Ini Jawaban Kemenaker

Martha mengatakan, meskipun kenaikan harga BBM berpotensi mendorong gejolak di pasar saham. Namun, sentimen ini sedikit berkurang karena faktor kenaikan harga komoditas masih berpotensi mengangkat pasar saham.

“Secara teknikal, kami memprediksi IHSG akan menguat terbatas dengan support - resistance di level 7.040-7.361 bulan ini, akan tetapi masih berpotensi terkoreksi setelah pengumuman Fed Rate pada pekan ketiga September," ungkapnya.

Adapun beberapa sektor dan saham pilihan bulan ini adalah perbankan (BBCA, BBRI, BMRI, BBNI), energi (ADRO, ITMG, PTBA, INDY), dan industri (ASII, UNTR).

Baca juga: Dampak Kenaikan Suku Bunga Acuan BI ke Pasar Modal, Ini Sektor Saham yang Diuntungkan


Pada kesempatan yang sama, Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas juga menyatakan optimismenya terhadap makro ekonomi di tanah air.

Nafan mengungkapkan, posisi neraca berjalan yang berada dalam posisi baik, cukup kuat untuk menarik minat investor di pasar modal.

"Neraca berjalan, vital untuk menarik minat dana investor asing. Faktor lain yang menjadi perhatian investor, lanjutnya, adalah inflasi yang stabil," ungkap Nafan.

Baca juga: Ini Kiat-kiat Berinvestasi di Pasar Modal dari OJK, Apa Saja?

Di sisi lain, Nafan mengatakan, Indonesia saat ini juga diuntungkan oleh turunnya harga barang atau deflasi. Seperti bahan pokok cabai, bawang, minyak goreng, dan daging ayam. Hal ini dinilai sedikit meredam sentimen kenaikan harga BBM.

“Indonesia diuntungkan dari turunnya harga barang (deflasi) terutama dari beberapa bahan makanan (cabai merah, cabai rawit, bawang merah, minyak goreng, daging ayam broiler) sehingga kenaikan BBM dan kenaikan suku bunga acuan diharapkan akan membuat inflasi stabil," tegas dia.

Baca juga: Ini 6 Jurus OJK Lindungi Investor Pasar Modal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com