Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Ayam Hidup Semakin Anjlok, Ini Usul Peternak ke Pemerintah

Kompas.com - 10/09/2022, 13:10 WIB
Ade Miranti Karunia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar), Singgih Januratmoko berharap, pemerintah segera turun tangan mengatasi harga ayam hidup yang terus anjlok sejak Agustus 2022.

Sebab, di beberapa tempat, harga ayam sudah merosot di bawah harga pokok produksi (HPP) selama 2 bulan terakhir.

"Kita sebagai organisasi ikut merasakan apa yang dialami peternak," kata dia melalui pernyataan tertulis, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: Update Daftar Harga Ayam Hari Ini di 30 Pasar Jakarta

Lalu apa solusi yang ditawarkan oleh Pinsar Indonesia?

Singgih melihat hukum pasar masih menjadi penentu utama harga ayam sehingga perlu ada intervensi dari pemerintah agar harga yang diterima peternak lebih masuk akal. Setidaknya bisa di atas HPP.

Untuk diketahui, harga ayam broiler sempat menyentuh angka Rp 15.000 per kilogram di tingkat peternak daerah Jawa. Harga segitu jauh di bawah ongkos produksi sebesar Rp 21.000 per kilogram.

Ia kembali berharap agar pemerintah tidak membiarkan kondisi yang merugikan peternak ini terus berlarut. Perlu langkah strategis dan cepat.

"Salah satunya dengan menyeimbangkan supply dan demand doc (ayam berusia muda/day old chicken)," usulnya.

Baca juga: Ada Peluang Harga BBM Turun, Menteri ESDM: Insya Allah

Sebelumnya, sejumlah peternak menggelar aksi demonstrasi pada Selasa (7/9/2022), sebagai bentuk protes terhadap buruknya harga jual harga ayam hidup pada akhir-akhir ini yang jatuh jauh di bawah HPP.

Padahal, pemerintah sudah membuat kebijakan yang pro peternak sepanjang tahun 2021 hingga Maret tahun ini. Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) sempat menyeimbangkan pasokan ayam dengan harapan agar harga ayam membaik dan stabil.

Hasilnya, pengurangan pasokan yang signifikan di hulu melalui Cutting Hatching Egg (HE) dan afkir dini Parent Stock (PS), jumlah final stok ayam dapat berkurang drastis dan berhasil menstabilkan harga ayam di tingkat peternak dengan baik.

Sejauh ini, cutting HE dinilai sebagai instrumen yang paling efektif dalam menyeimbangkan pasokan dan permintaan serta dapat memperbaiki harga ayam hidup. Sementara, ongkos produksi kian sulit ditekan.

Ditambah lagi, saat ini harga BBM naik yang tentunya semakin membebani ongkos produksi dan biaya logistik. Tekanan lainnya adalah harga bahan baku pakan masih cukup mahal. Karena lebih dari 70 persen nilai komponen pakan masih impor.

Baca juga: Membandingkan Harga BBM Nonsubsidi Pertamina RI Vs Petronas Malaysia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com