Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akrab dengan Jokowi, Presiden KSPSI Justru Pimpin Demo Buruh Tolak BBM Naik

Kompas.com - 13/09/2022, 17:33 WIB
Ade Miranti Karunia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan buruh dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) hari ini (13/9/2022), telah turun ke jalan melakukan aksi menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi di Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta.

Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea yang juga Pimpinan Konfederasi Buruh ASEAN (ATUC) memimpin langsung aksi ribuan buruh ini. Sosok Andi Gani yang memimpin aksi buruh menolak kenaikan harga BBM menarik perhatian.

Karena, dirinya dikenal sangat dekat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak lama. Namun, kedekatannya tersebut sama sekali tidak mengurangi keberpihakannya kepada buruh dan tetap berani berada di barisan para buruh.

"Persahabatan saya dengan Presiden Jokowi tetap terjaga dan tentunya sikap kritis saya, juga Presiden Jokowi mengerti karena sebagai pimpinan buruh saya harus bersuara keras saat kebijakan pemerintah merugikan buruh," katanya kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pedagang Pasar: Imbas Harga BBM Naik, Harga Sembako Melonjak 5-10 Persen

Andi Gani dikenal sangat dekat dengan Jokowi. Ia merupakan Tokoh Relawan Jokowi yang sejak awal berjuang dalam Pemilihan Gubernur DKI, Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, dan Pilpres 2019 untuk kemenangan Jokowi.

Namun, ia memastikan akan tetap bersuara keras saat kebijakan pemerintah tidak berpihak kepada buruh Indonesia. "Kita boleh dekat dengan kekuasaan, tapi tetap kritis jika kebijakan pemerintah tidak berpihak pada buruh. KSPSI tetap berada pada garis perjuangan yang sama," tegasnya.

Baca juga: Buruh Minta Upah Minimum Naik 13 Persen Imbas Kenaikan Harga BBM

 


Andi Gani yang juga menjabat Presiden Komisaris BUMN konstruksi terkemuka ini mengakui banyak pertanyaan dari para tokoh nasional yang datang kepadanya perihal keputusan memimpin demo menolak kenaikan harga BBM.

Mereka meminta supaya dirinya tak terlalu mengkritik kebijakan pemerintah. Sebab, jika kritik keras terus dilontarkan, tak menutup kemungkinan hubungannya dengan Jokowi akan renggang.

"Itu pilihan perjuangan karena saya punya tanggung jawab sebagai presiden konfederasi buruh," tekannya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com