Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir "Bulan Madu" Suku Bunga Tabungan

Kompas.com - 14/09/2022, 09:43 WIB
Isna Rifka Sri Rahayu,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dulu masyarakat berlomba-lomba menabung di bank sambil berharap untung dari suku bunga tabungan. Namun kini, "bulan madu" itu sudah berakhir.

Saat ini tak sedikit perbankan nasional yang menerapkan suku bunga 0-1 persen untuk produk tabungannya. Besaran bunga tergantung pada banyaknya saldo tabungan nasabah.

Mulai dari Bank BCA, Bank BNI, Bank Mandiri, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, hingga Bank Danamon telah memberlakukan suku bunga tabungan di bawah 1 persen.

Dikutip dari laman bca.co.id, suku bunga untuk produk simpanan Tahapan berada di kisaran 0,00-0,05 persen. Besaran bunga akan bertambah sesuai dengan jumlah saldo tabungan.

Untuk produk Tahapan BCA ini, rekening dengan saldo berjumlah di bawah Rp 10 juta maka suku bunganya hanya 0,00 persen, sedangkan untuk saldo berjumlah di atas Rp 1 miliar hanya 0,05 persen.

Baca juga: Apakah Boleh Bank Kasih Bunga 0 Persen untuk Tabungan? Ini Kata OJK

Kemudian Bank Mandiri, memberikan bunga 0,00 persen bagi tabungan dengan saldo di bawah Rp 1 juta. Besaran bunga ini berlaku untuk produk simpanan Tabungan Rupiah, Mandiri Tabungan Bisnis, Mandiri Tabungan Investor Rupiah, Tabungan NOW, Tabungan Payroll, Tabungan Mitra Usaha, dan Tabungan TKI.

Setelah itu, bank pelat merah ini memberikan besaran bunga yang berbeda tergantung besaran saldo dan produk simpanan nasabah. Adapun besaran bunga terbesar ada pada produk Mandiri Tabungan Bisnis, yaitu 1,00 persen untuk saldo di atas Rp 1 miliar.

Sementara Bank BNI, untuk produk TabunganKu, BNI memberikan bunga 0,01 persen untuk jumlah saldo Rp 0 sampai Rp 500.000, bunga 0,15 persen untuk saldo lebih dari Rp 500.000 sampai Rp 1 juta, dan bunga 0,25 persen untuk saldo lebih dari Rp 1 juta.

Baca juga: Tren Bunga Tabungan 0 Persen, Ini Kata OJK


Tempat "parkir" sementara

Dengan rendahnya suku bunga tabungan di perbankan, apakah tabungan tidak lagi menguntungkan?

Pasalnya, dulu masyarakat menabung di bank karena mengincar bunga tabungan yang diharapkan dapat menambah saldo tabungannya ketimbang hanya menabung di celengan.

Sementara itu, nasabah juga harus membayar biaya admin tiap bulan, biaya transfer, dan biaya-biaya lain yang dipotong dari saldo nasabah.

Dengan bunga yang serendah itu, tentu nilai uang yang ditabung akan semakin berkurang jika diendapkan di rekening tabungan. Belum lagi, dengan adanya inflasi setiap tahunnya dapat menggerus nilai uang yang ditabung tersebut.

Baca juga: Ini Alasan Masyarakat Masih Gunakan Tabungan Bank meski Bunganya 0 Persen

Kendati demikian, rupanya generasi milenial yang diwawancarai Kompas.com tetap menggunakan produk simpanan di bank meski bunganya sangat rendah.

Hal ini lantaran mereka membutuhkan tabungan bank untuk memarkirkan uangnya untuk kemudian disalurkan ke pembayaran kebutuhan sehari-hari seperti bayar tagihan, top up saldo uang elektronik atau dompet digital, belanja online, beli voucher game, dan sebagainya.

Sementara, jika ingin menyimpan uang untuk jangka panjang, generasi milenial lebih memilih instrumen investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih besar dari tabungan bank.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com