Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Inflasi di Bawah 5 Persen, Sri Mulyani Awasi Harga Pangan

Kompas.com - 15/09/2022, 11:23 WIB
Yohana Artha Uly,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai, harga komoditas pangan menjadi faktor utama untuk mengendalikan laju inflasi. Hal ini seiring dengan permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menekan inflasi ke level di bawah 5 persen pada akhir 2022.

Menkeu menjelaskan, komponen harga pangan atau volatile food menjadi pendorong utama inflasi. Pada Juli 2022, inflasi pangan tercatat mencapai di atas 11 persen, yang kemudian pada Agustus 2022 semakin terkendali ke kisaran 8,93 persen.

Oleh sebab itu, dia menilai, pengendalian harga pangan menjadi faktor penting dalam menjaga lagu inflasi agar tidak semakin tinggi, terlabih di tengah adanya kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar da Pertalite.

Baca juga: Pengendalian Inflasi Pangan dan Pengembangan Klaster

"Jadi kalau seandainya tim pemantauan inflasi nasional dan daerah bekerja menjaga harga makanan, terutama di produksi dalam negeri, maka inflasi kontribusinya dari unsur makanan bisa lebih rendah," ujar Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (14/9/2022).

Lebih lanjut, selain komoditas pangan, laju inflasi turut dipengaruhi oleh komponen komoditas dengan harga diatur pemerintah atau administered prices. Ia pun mengakui, bahwa kenaikan harga Solar dan Pertalite akan mempengaruhi tingkat inflasi administered prices.

"Dari administered prices, kemarin karena penyesuaian harga Pertalite dan Solar menyebabkan kontribusi akan meningkat," kata dia.

Adapun menurut penghitungan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu, kenaikan harga BBM akan menyumbang inflasi sekitar 1,9 persen. Sehingga pada akhir 2022, tingkat inflasi nasional diproyeksikan berada di kisaran 6,6 persen-6,8 persen.

Selain itu, laju inflasi dipengaruhi pula dengan inflasi inti, yakni inflasi yang disebabkan laju permintaan yang lebih tinggi dari produksi. Maka dalam hal ini, pemerintah bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk mengendalikan inflasi inti melalui kebijakan moneter bank sentral.

Sri Mulyani memastikan, saat ini pemerintah berupaya untuk menekan laju inflasi tersebut. Ia bilang, Presiden pun telah berulang kali memanggil para menteri, kepala daerah, dan pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan rapat pengendalian inflasi.

"Kami semua bertemu untuk melihat setiap unsur yang bisa kontribusikan kepada inflasi dan mencegahnya supaya tidak naik. Itu dilakulan saat ini," tutup dia.

Baca juga: Mengendalikan Inflasi Harga Pangan dan Energi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com