Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keberadaan KEK Diyakini Akan Membuat Gresik Lebih Maju

Kompas.com - 16/09/2022, 21:54 WIB
Hamzah Arfah,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani optimistis keberadaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) bakal menjadi rujukan investasi dan membuat Kabupaten Gresik lebih maju dan berkembang.

Yani mengatakan hal tersebut pada saat menghadiri agenda dialog publik antara Komunitas Wartawan Gresik (KWG) bersama DPRD Gresik, dengan tema optimalisasi pelayanan dan pendapatan asli daerah melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) di Gresik, Jumat (16/9/2022).

"Saya yakin Gresik ini akan maju berkembang 10 tahun ke depan. Sebab sudah banyak investasi yang telah masuk, salah satunya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Apalagi, Presiden Jokowi (Joko Widodo) sudah berulang kali membantu dalam mempromosikan, supaya investasi di KEK," ujar Yani, saat didapuk menjadi salah seorang narasumber dalam agenda dialog tersebut, Jumat.

Baca juga: Baru Sehari Dilantik, Presiden Kenya Langsung Cabut Subsidi BBM

Selain optimistis keberadaan KEK Gresik akan membantu meningkatkan kesejahteraan warga, Yani juga memastikan keberadaan KEK dapat menunjang meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) Gresik. Untuk itu, dirinya berharap peran dari BUMD Gresik dalam memaksimalkan potensi yang ada dalam berkontribusi signifikan terhadap PAD.

"Peran BUMD harus menjadi lokomotif yang dapat menggairahkan ekonomi daerah dan warga. Dengan cara apa, dengan cara memaksimalkan potensi dan peluang yang ada," ucap Yani.

Yani menuturkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Gresik 2023 mencapai Rp4 triliun. Dengan rincian pendapatan diperkirakan mencapai Rp3,7 triliun, yang berasal dari PAD sebesar Rp1,37 triliun dan sebesar Rp2,2 triliun dari transfer daerah.

 Baca juga: Harga BBM Naik, BI Perkirakan Inflasi September 2022 Capai 1,09 Persen

Masukan DPRD Gresik

Selain Yani, dialog publik tersebut juga menghadirkan beberapa narasumber lain. Mulai Ketua DPRD Gresik M. Abdul Qodir, Wa

kil Ketua Ahmad Nurhamim, Nur Saidah dan Mujid Riduan, hingga Direktur Utama (Dirut) BUMD Gresik. Yakni, Dirut PT Gresik Migas Habibullah, Dirut Perumda Giri Tirta Kurnia Suryandi dan Dirut BPR Bank Gresik Al Kusani, dengan dimoderatori oleh Ketua KWG M. Syuhud Almanfaluty.

"Fungsi lain BUMD adalah, harus berani melakukan inovasi. Sehingga outputnya mendatangkan pendapatan daerah, jangan sampai rugi dan hanya untuk operasional saja," kata Ketua DPRD Gresik, M. Abdul Qodir.

Baca juga: Menteri ESDM Nilai Alih Daya Listrik 450 VA Kurang Tepat Diterapkan Saat Ini

Sama seperti yang diharapkan oleh Bupati Gresik, ungkap Qodir, ketiga BUMD Gresik yang ada saat ini harus mampu menangkap peluang. Misalnya, pengoptimalan program maupun kerja sama dengan perusahaan, juga harus mampu membuat produk keuangan yang menarik dan dibutuhkan oleh publik saat ini.

"Sudah pasti akan kami dukung soal penyertaan modal, akan kami berikan. Sebab jangan sampai ada UMKM datang, tapi katanya nggak ada modal," tutur Qodir.

Wakil Ketua DPRD Gresik mulai Ahmad Nurhamim, Nur Saidah hingga Mujid Riduan, juga kompak menyepakati bila BUMD Gresik tidak boleh hanya sekadar menjadi penonton. Untuk itu, mereka berharap BUMD Gresik dapat segera berbenah dan mampu menangkap peluang yang ada dari keberadaan KEK Gresik di JIIPE, yang terletak di wilayah Kecamatan Manyar.

 Baca juga: BSU Tahap 2 Segera Cair, Ini Syarat dan Cara Cek Penerimanya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com