Menhub Akui Masih Banyak PR di Sektor Transportasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor transportasi tumbuh 21,27 persen di Kuartal II-2022 sehingga ikut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang sebesar 5,44 persen di periode yang sama.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, capaian tersebut patut disyukuri di tengah pemulihan ekonomi setelah pandemi Covid-19. Namun ia mengakui masih ada pekerjaan rumah (PR) di sektor transportasi.

"Pencapaian ini harus disyukuri di tengah tantangan sektor transpotasi memberikan kontribusi yang berarti kepada Indonesia," ujarnya saat pidato upacara Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tahun 2022, Sabtu (17/9/2022).

Baca juga: Menhub Tawari Perusahaan Denmark Maersk Line Ikut Kembangkan Pelabuhan Patimban

Kendati demikian, di tengah pencapaian positif tersebut, masih banyak yang harus dibenahi oleh pemerintah agar pertumbuhan yang positif ini tetap terjaga ke depannya.

Salah satunya oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di sektor perhubungan yang harus menuntaskan peningkatan konektivitas di seluruh Indonesia dengan menciptakan integrasi antarmoda.

"Banyak hal-hal yang perlu kita perbaiki, masih banyak juga pekerjaan rumah yang harus kita lakukan untuk memastikan bahwa keselamatan transportasi tetap bisa diandalkan," ucapnya.

Tantangan ini, kata dia, tidak dapat dihadapi tanpa kolaborasi dan sinergi antar pemangku kepentingan di sektor transportasi baik di pusat maupun di daerah.

Baca juga: Menhub Targetkan Bandara Kertajati Layani Penerbangan Komersial Desember 2022

"Kita harus bahu membahu membangkitkan sektor transportasi tentu dengan peran kita masing-masing. Semua itu demi menopang berbagai sektor kehidupan masyarakat yang akan berdampak pada terwujudnya masyarakat yang adil makmur sesuai dengan cita-cita kita bersama," tuturnya.

Sebagai informasi, peringatan Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas) tahun 2022 mengambil tema Bangkit Maju Bersama.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, Upacara Peringatan Harhubnas yang biasanya di gelar di Jakarta, pada tahun ini dilaksanakan di Kota Palembang. Hal ini menjadi perwujudan paradigma pembangunan yang dilakukan tidak hanya berfokus di pulau Jawa atau Jawa Sentris tetapi Indonesia Sentris.

Selain itu, Kota Palembang dinilai menjadi contoh daerah di luar Jawa, yang telah memiliki angkutan massal yang lengkap dan terintegrasi antara LRT, BRT Trans Musi, angkot feeder dan angkutan lainnya.

Baca juga: Menhub Ajak Pelajar Jadi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas