Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko Sebut Harga Pangan Tetap Stabil usai Kenaikan Harga BBM

Kompas.com - 18/09/2022, 17:35 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyebut pergerakan harga pangan masih stabil meski ada kenaikan harga BBM.

Dia mengatakan, memang terdapat kenaikan harga untuk sejumlah komoditas pangan seperti bawang merah, namun tak signifikan. Sementara, harga komoditas pangan lainnya masih stabil.

Hal itu disampaikan Moeldoko di sela peninjauan harga komoditas pangan di Pasar Besar Ratu Tunggal, Pangkalpinang, Minggu (18/9/2022).

"Memang ada kenaikan, tapi tidak signifikan seperti bawang merah yang naik hanya Rp 2.000-Rp 3.000 per kilogram," kata Moeldoko dikutip dari Antara.

Baca juga: 10 Produk Tabungan Bank yang Gratis Biaya Admin

"Telur malah masih normal, yakni seribu delapan ratus (rupiah) per butir. Jadi bisa disimpulkan harga-harga masih stabil," kata Moeldoko lagi.

Dalam peninjauan itu, Moeldoko mendatangi lapak pedagang yang menjual komoditas pangan, seperti bawang merah, cabai, dan telur.

Presiden Joko Widodo (Jokowi), kata Moeldoko, telah memerintahkan jajaran pemerintah pusat dan daerah untuk terus menjaga stabilitas harga pangan dan energi agar tidak berdampak pada inflasi.

Kepada pemerintah daerah (pemda), lanjut Moeldoko, Presiden Jokowi meminta kepala daerah membantu biaya transportasi menuju daerah masing-masing.

Baca juga: Bos BCA Jual Saham Miliknya, Alasannya untuk Renovasi Rumah

"Jadi jika harga kebutuhan pokok beranjak naik, pemerintah daerah menanggung biaya transportasi. Ini perintah Presiden," katanya pula.

Ia juga meminta daerah mengupayakan agar tidak terjadi kenaikan harga barang dan jasa dalam waktu cepat yang berpotensi membebani masyarakat dan menimbulkan gejolak sosial.

“Misalnya untuk masalah energi, minyak, BBM, dan lainnya, pemda dapat membuat sistem bekerja sama dengan pemangku kepentingan yang ada, kemudian tim pengendali inflasi daerah melibatkan aparat pengawas untuk memastikan subsidi benar-benar tepat sasaran,” kata dia.

Pemerintah, ujar Moeldoko, telah mengalokasikan anggaran pengalihan subsidi BBM untuk tambahan bantalan sosial sebesar Rp 24,17 triliun.

Baca juga: Sejarah Uang di Nusantara: Era Majapahit, VOC, Belanda, hingga Jepang

Bantalan sosial yang diwujudkan dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Subsidi Upah (BSU), dan bantuan untuk sektor transportasi tersebut, untuk menjaga daya beli masyarakat dan mencegah peningkatan angka kemiskinan.

Sebelum meninggalkan pasar, Moeldoko juga sempat membeli ikan khas Kepulauan Bangka Belitung yakni ikan duri.

“Beli dua kilogram, untuk oleh-oleh orang rumah,” ujar Moeldoko.

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com