Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awali Pekan, IHSG Masih Berpotensi Tertekan

Kompas.com - 19/09/2022, 06:37 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,87 persen ke level 7.167,87 pada perdagangan Jumat (16/9/2022). Dengan koreksi tersebut, indeks acuan saham nasional terkoreksi sebesar 1,02 persen selama pekan (12-16 September) lalu.

Koreksi IHSG mengekor pelemahan bursa saham Amerika Serikat pada periode yang sama. Data inflasi yang masih tinggi, membuat probabilitas kenaikan suku bunga acuan The Federal Reserve yang agresif semakin tinggi.

“IHSG ditutup melemah seiring dengan buruknya beberapa data ekonomi dari Amerika Serikat yang kembali mendorong kekhawatiran investor akan kenaikan suku bunga The Fed masih agresif di September ini,” ujar Analis Artha Sekuritas, Dennies Christipher, dalam risetnya, dikutip Senin (19/9/2022).

Baca juga: Sektor Energi Anjlok, IHSG Ditutup Ambles 1,87 Persen ke 7.168,87

Dennies memproyeksi, tekanan masih akan dirasakan bursa saham nasional pada  perdagangan hari ini. Oleh karenanya, Ia memprediksi IHSG melemah.

Menurut dia, secara teknikal candlestick membentuk shooting long black body dengan volume tinggi dan stochastic yang melebar setelah membentuk deadcross. Ini mengindikasikan potensi pelemahan IHSG.

“Pergerakan masih dibayangi kekhawatiran akan potensi kenaikan suku bunga The Fed mencapai 100 bps di bulan September ini,” ujar dia.

Adapun pada sesi perdagangan hari ini, Dennies menyebutkan, IHSG akan bergerak pada rentang support 7.117-7.072. Sementara itu, untuk level resistance IHSG akan bergerak pada rentang 7.253-7.344.

Senada dengan Dennies, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya memprediksi, pada awal pekan keempat September IHSG masih akan tertekan. Menurut dia, IHSG masih terlihat berada dalam rentang sideways dengan peluang tekanan minor yang masih terlihat cukup besar.

“Namun dalam jangka panjang IHSG masih terlihat berada dalam jalur uptrend, sehingga moment tekanan dapat dimanfaatkan melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang, hari ini IHSG berpotensi tertekan,” ucap dia.

Baca juga: Bos BCA Jual Saham BBCA Senilai Rp 4,36 Miliar Buat Renovasi Rumah

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com