1. Jokowi Tegaskan Tak Ada Penghapusan Daya 450 VA atau Pengalihan Pelanggan ke 900 VA
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, tidak ada penghapusan atau pengalihdayaan pelanggan listrik dengan daya 450 Volt Ampere (VA).
Jokowi juga memastikan, daya listrik 450 VA tidak akan dinaikkan menjadi 900 VA.
"Tidak ada penghapusan untuk daya listrik 450 VA tidak ada juga perubahan dari 450 VA ke 900 VA, tidak ada, enggak pernah, enggak pernah bicara seperti itu," kata Jokowi di Gerbang Tol Gabus, Jalan Sriamur, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Selasa (20/9/2022).
Selengkapnya klik di sini.
2. Uji Coba Pembatasan Beli Pertalite, Pertamina: Agar Subsidi BBM Tepat Sasaran
Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mulai memberlakukan uji coba pembatasan pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite. Hal ini dilakukan untuk mendorong subsidi BBM lebih tepat sasaran.
“Kami sedang melakukan upaya uji coba pengendalian pembelian BBM jenis Pertalite di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) agar subsidi BBM bisa lebih tepat sasaran. Jumlah pembelian maksimal pertalite 120 liter per hari,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Irto mengungkapkan, uji coba pembatasan pembelian Pertalite juga dilakukan 120 liter per hari merupakan angka sementara sebagai default di sistem.
Nantinya, angka tersebut akan disesuaikan dengan kuota BBM yang tersisa.
Selengkapnya klik di sini.
3. Pakai Kompor Listrik Bakal Lebih Hemat atau Boros Biaya?
Pemerintah terus mendorong masyarakat untuk beralih dari kompor gas ke listrik. Bahkan saat ini, konversi dari kompor gas ke listrik 1.000 watt sedang diuji coba di Denpasar dan Solo.
Lantas apakah biaya penggunaan kompor listrik lebih hemat daripada kompor gas?
Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi menilai biaya penggunaan kompor listrik ditentukan oleh penggunaan konsumen sendiri. “Kalau konsumen boros, beban biaya penggunaan atau biaya listrik semakin besar. Sebaliknya, kalau konsumen bisa mengontrol, biaya penggunaan listrik bisa kecil,” kata Fahmy kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).
Ia juga menilai konversi kompor gas ke listrik tidak semata mengatasi masalah over supply yang dialami oleh PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN. Dia menilai, hal ini juga dilakukan untuk mengatasi subsidi gas elpiji 3 kg yang selama ini tidak tepat sasaran. Sebelumnya, PLN mencatat pelanggan listrik nonsubsidi yakni dengan besaran daya listrik 1.300 volt ampera (VA) dan 2.200 VA menggunakan gas elpiji bersubsidi 3 kg.
Selengkapnya klik di sini.