Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restrukturisasi PLN, Erick Thohir: Listrik Nasional Harus Layani Energi untuk Rakyat

Kompas.com - 21/09/2022, 19:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir ingin restrukturisasi PLN bisa menjadikan listrik nasional semakin kuat dan luas dalam melayani energi untuk rakyat. Hal ini disampaikan Erick dalam Peluncuran Holding dan Subholding PLN di Jakarta, Rabu (21/9/2022).

"Hari ini kita ambil langkah penting agar PLN bertransformasi. Saya optimistis, PLN yang kini jadi holding utama, dengan empat subholding yang punya fokus bisnis dan positioning yang jelas, akan menjawab keinginan Presiden Jokowi agar sektor energi kita lebih cepat menjalankan transisi energi demi melayani dan memberi kemudahan bagi rakyat," kata Erick.

Dengan makin besar dan kompleksnya tantangan, disrupsi teknologi, kebutuhan industri hijau, dan gaya hidup masyarakat yang kian berkembang. Erick mengatakan, hal ini merupakan waktu tepat agar sektor kelistrikan Indonesia berubah dan menyesuaikan diri.

Baca juga: Resmi Jadi Holding, PLN Bentuk Subholding

Erick mengatakan, restrukturisasi PLN ini mengawali transisi dari energi yang berbasis fosil, impor, dan membebani anggaran negara menuju energi yang berbasis energi baru terbarukan (EBT). Dengan demikian, harga energi akan lebih murah dan bisa menghemat anggaran negara.

"EBT harus bersumber dari domestik dengan memanfaatkan potensi-potensi alam di Indonesia. Jadi lebih murah dan anggaran negara yang sebelumnya banyak digunakan untuk mensubsidi impor, bisa digunakan untuk program kebijakan lain yang fokus menyejahterakan rakyat," ungkap mantan Presiden Inter Milan itu.

Dengan perubahan ini, PLN sebagai holding utama akan membawahi empat subholding. Pertama, subholding di bidang energi primer, PLN Energi Primer Indonesia. Tugas subholding ini antara lain pengadaan batubara, gas, dan BBM sebagai sumber energi pembangkitan listrik, sekaligus memastikan sumber pasokan energi primer yang bersumber dari EBT.

Kedua, subholding di bidang pembangkitan, yakni PLN Indonesia Power. Ketiga, PLN Nusantara Power yang saat dibentuk akan langsung menjadi generation company terbesar di Asia Tenggara dan siap bersaing di kancah global. Keempat, subholding yang bergerak di pengembangan usaha dan inovasi di luar kelistrikan untuk kebutuhan masa depan, PLN ICON Plus.

"Dengan perubahan struktur ini, PLN akan lebih efektif dan efisien, baik dalam pengelolaan keuangan dan potensi investasi di masa depan karena perubahan di dunia, serta PLN akan tepat sasaran kepada masyarakat atau konsumen yang membutuhkan. Kita terus melakukan percepatan pelunasan hutang, yang awal Rp 500 trilun, kini sudah turun menjadi Rp 407 triliun," jelas Erick.

Ia juga menjamin kepada pelanggan listrik, karyawan, dan negara bahwa restrukturisasi PLN bukan dalam rangka liberalisasi sektor kelistrikan. Dia mengatakan, semangan nasionalisme di sektor kelistrikan menuju negara industri penting untuk didorong untuk mendukung eco lifestyle.

“Dengan percepatan digitalisasi dan industri hijau di sektor kelistrikan nasional, kita akan menjadi bagian dari supply chain dunia, sekaligus membangun ekosistem yang terpusat di Indonesia," tegas Erick.

Baca juga: Soal Konversi Kompor Elpiji ke Listrik, Menteri ESDM Tunggu Hasil Uji Coba PLN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com