Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gig Economy Dinilai Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Baru

Kompas.com - 24/09/2022, 07:10 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Pengembangan Industri Pos dan Kurir Kominfo Muhammad Fadh mengatakan, dengan adanya revolusi industri melalui penggunaan Artificial Inteliggent (AI), penggunaan IoT dan aplikasi mendorong terciptanya Gig Economy.

Gig Economy merupakan sistem tenaga kerja bebas dengan perusahaan hanya mengontrak pekerja independen dalam jangka waktu pendek.

"Artificial inteliggent (AI), penggunaan IoT dan aplikasi bisa mendorong terciptanya Gig Economy. Ditambah lagi dengan adanya Covid-19, kebijakan social distancing tinggal di rumah mengakibatkan masyarakat lebih memilih memesan makanan, barang dan melakukan pembelian e-commerce dari rumah melalui handphone," ujarnya dalam webinar Digital Expert Talks secara virtual, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Kurs Rupiah Hari Ini Masih Tembus Rp 15.000, BI Ungkap Penyebabnya

Fadh mengakui, saat ini sudah banyak perusahaan besar di bidang logistik yang sudah menerapkan Gig Economy mulai dari Grab, Gojek, J&T, hingga Ninja Express.

Fadh juga mengatakan Gig Economy bisa menciptakan efisiensi dan evektifitas produksi. Selain itu, Gig Economy juga dinilai bisa menciptakan lapangan kerja baru yang belum pernah ada sebelumnya.

"Muncul pekerjaan baru, peningkatan baru di sektor logistik yang tadinya konvensional sekarang menggunakan IoT, aplikasi, menggunakan sortir otomatis. Bahkan mungkin ke depan bisa saja logistik menggunakan drone seperti yang ada di negara-negara maju saat ini, terus ada peningkatan pendapatan masyarakat," jelasnya.

Baca juga: Sepanjang 2022, OJK Telah Berikan Izin 14 Perusahaan Pergadaian

Saat ini, perusahaan e-commerce membuka peluang kesempatan bagi konsumennya untuk menjadi mitra lantaran semua produksi pengiriman bisa melalui aplikasi dan teknologi.

"Jadi mitra-mitra itu kan bisa dengan adanya fleksibilitas jam kerja mereka bisa mencari pekerjaan yang lain yang yang nyambi sehingga pendapatannya bisa bisa lebih lebih banyak," pungkasnya.

Baca juga: Bea Cukai Ungkap Pencucian Uang dalam Penyelundupan Rokok Ilegal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com