Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia-Jepang Usung Isu Keberlanjutan Sektor Industri

Kompas.com - 27/09/2022, 21:10 WIB
Elsa Catriana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing industri nasional dengan turut memperhatikan prinsip keberlanjutan (sutainability). Langkah strategis ini sesuai dengan program prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0.

Beberapa kebijakan yang mendukung isu keberlanjutan tersebut, antara lain Indonesia terus mendorong transformasi ekonomi linier ke ekonomi sirkular khususnya untuk sektor manufaktur.

“Hal ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan sumber daya, regenerasi sumber bahan baku, dan menggali potensi ekonomi yang belum dimanfaatkan,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kementerian Perindustrian, Eko S.A. Cahyanto dalam siaran resminya, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Jepang Investasi Rp 28 Miliar Perkuat K3 di Indonesia, Menaker: Dampaknya Langsung ke Produktivitas Perusahaan

Di samping itu, Indonesia tengah menyiapkan diri sebagai pelopor mobilitas hijau melalui kebijakan yang mendukung terciptanya ekosistem pengembangan industri kendaraan listrik, serta Indonesia sedang menginisiasi pendekatan Eco-Industrial Park dalam meningkatkan produktivitas sumber daya dan meningkatkan kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial bisnis.

“Indonesia juga mengembangkan energi baru terbarukan melalui industri kelapa sawit, dan program-program lainnya,” sebut Eko.

Pelaksanaan program-program tersebut didukung juga dengan berbagai kebijakan pendukung lainnya, seperti fasilitasi dan insentif fiskal dan nonfiskal, pengembangan sumber daya manusia industri, serta pembangunan infrastruktur.

Menurut Eko, kebijakan itu perlu dilaksanakan dengan menggandeng berbagai pihak, seperti Japan External Trade Organization (JETRO) Jakarta selaku perwakilan Pemerintah Jepang di Indonesia. Pada beberapa waktu lalu, Ditjen KPAII Kemenperin dan JETRO menggelar kegiatan Green Business Matching 2022 di Jakarta.

Baca juga: Indonesia-Jepang Kian Perkuat Kerja Sama Industri Otomotif, Teknologi Digital hingga Energi Terbarukan

President Director of Japanese External Trade Organization (JETRO) Takahashi Masakazu mengatakan, masalah perubahan iklim merupakan isu penting yang tidak dapat dihindari oleh industri di berbagai negara di dunia.

“Sebagai upaya mendukung dekarbonisasi global, Pemerintah Jepang bersama dengan perusahaan Jepang di Indonesia akan mempertimbangkan pelaksanaan beberapa program-program baru, meliputi upaya transisi menuju netralitas karbon, ekonomi sirkular, daur naik (upcycle) yang melebihi daur ulang, dan GX (transformasi hijau),” paparnya.

Masakazu menambahkan, beberapa usulan kebijakan terhadap Pemerintah Indonesia, di antaranya persiapan lingkungan investasi untuk dekarbonisasi (pembebanan biaya, sistem regulasi, dan sebagainya), pemberian insentif terhadap perusahaan yang melakukan upaya dekarbonisasi, persiapan infrastruktur terkait untuk dekarbonisasi, serta memprioritaskan evaluasi berdasarkan life cycle assessment (LCA) dan mendorong 3R (reduce, recycle, reuse) terhadap limbah, serta memanfaatkan teknologi digital.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com